Milenianews.com, Bogor– Bertempat di Auditorium Prof.KH. Didin Hafidhuddin, Yayasan Dinamika Umat (YDU), Telaga Kahuripan, Bogor, Jawa Barat, menggelar pembinaan guru dan karyawan, Sabtu (1/2/2025).
Kegiatan berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga menjelang Dzuhur ini bertujuan untuk menguatkan tekad, semangat, dan kompetensi guru dan karyawan dalam pembelajaran. YDU yang kini sudah memasuki milad ke-21 tahun semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Dengan mengusung tagline “Sehati Sepikiran Selangkah”, semakin istiqomah menjadi Model Sekolah Bersih Tanpa Cleaning Service.
”Penguatan tekad, semangat, dan kompetensi guru dan karyawan dalam pembelajaran harus terus ditingkatkan,” kata Dr. H. Hasan Basri Tanjung, MA., ketua Yayasan Dinamika Umat, yang menjadi narasumber tunggal, seperti dalam rilis yang diterima Milenianews.com, Sabtu (1/2/2025).
Dalam kesempatan ini, di hadapan 57 guru dan karyawan SIT Dinamika Umat, ayah dua anak ini memaparkan materi 10 Spirit Pembelaran ”Mendidik dengan Sentuhan Hati” Human Touch yang dikutip dari buku karya Dr. Thariq M. As-Suwaidan, Sukses Tanpa Batas (Hal. 46).
Pria kelahiran Desa Patihe, Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara, menjelaskan Human Touch (sentuhan kemanusiaan, red).
Pertama, Hear Him (dengarkan dia). Guru harus menjadi pendengar yang baik. ”Berikan respons yang baik untuk menyentuh hati para murid. Jika kita mendengar mereka, maka merekapun akan mendengar kita. Hadapkan wajah dan badan serta tatapan mata setulusnya,” ungkapnya.
Kedua, Understand His Feelings (pahami perasaannya). Sebagai pendidik, guru harus bisa memahami perasaan murid setelah mendengar cerita atau permasalahannya. ”Dengarkan, pahami, refleksikan, dan berikan respons terhadap kondisi perasaannya agar kita bisa masuk ke dalam bagian hatinya,” ujarnya
Ketiga, Motivate His Desire (dorong semangatnya). Salah satu peran guru adalah sebagai motivator bagi anak didiknya. ”Doronglah semangatnya untuk bangkit dari masalah. Jadilah guru berkarakter, yaitu pribadi yang sikap, tatapan, gerakan, sentuhan, dan tingkah lakunya selalu menyemangati,” ujar mubaligh yang produktif menulis buku.
Keempat, Appreciate His Effort (hargai usahanya). Orang akan berharga ketika ia menghargai orang lain.”Jadilah guru yang selalu menghargai sekecil apapun usaha murid (proses dan hasil), karena perjalanan hidupnya masih panjang dan akan manfaat pada waktunya,” ujar Kolumnis Hikmah Republika.
Baca Juga : SD IT Dinamika Umat Gelar Tasyakuran Tahfidz Al-Qur’an Juz 30
Kelima, News Him (kabarkan tentang dia). Ceritakan dan kabarkan prestasi anak didik kepada orang tua, masyarakat dan dunia. ”Dengan menceritakan keunggulannya, berarti kita memberikan kebanggaan dan kepercayaan diri serta membuka peluang untuk mendunia,” kata Sekretaris Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam (MKPI) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.
Keenam, Train Him, (latih dia). Jadilah pelatih yang baik dengan memberi teladan kepada anak didik. ”Teruslah dan jangan pernah berhenti belajar dan latihan, karena guru harus menyiapkan mereka menghadapi kemajuan zaman yang berubah dengan cepat,” ujarnya.
Ketujuh, Open His Eyes (buka pandangannya). Jangan berdiri memandang sudut, tapi berdirilah di sudut lalu memandang ke semua arah. ”Pandanglah anak didik dari semua sudut dengan kelebihannya, dan bukalah pandangan mereka untuk melihat kondisi sekitarnya agar siapa menghadapinya,” tuturnya.
Kedelapan, Understand His Uniqueness (pahami keunikannya). ”Sebagai guru harus berusaha memahami kelebihan dan kelemahan, perbedaan dan keunikan anak didik, serta mengapresiasi dan memperlakukan mereka sesuai dengan keunikannya masing-masing,” tegasnya.
Baca Juga : SMP IT Dinamika Umat Raih Sekolah Adiwiyata
Kesembilan, Contact Him (jalin komunikasi dengannya). Kedekatan emosional hanya terjalin dengan komunikasi yang baik. ”Jika berpapasan ucapkan salam, menebar senyum, bertutur sopan, berlaku santun di mana pun, kapan pun dan dalam situasi apapun. Kalau tak hadir segera cari tahu kabarnya, dan jika sakit jeguk ke rumahnya,” pungkasnya.
Kesepuluh, Honour Him (hormatilah dia). Jadilah guru expert (ahli, red) yang menghormati dan memosisikan murid sebagai pribadi terhormat (somebody). ”Berikan applause (tepuk tangan) atau hadiah ketika berprestasi dan motivasi ketika belum berhasil,” tandasnya.