Milenianews.com, Jakarta – Syafa Mazidatul Aufa, mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Cengkareng, berbagi pengalaman dan pandangannya mengenai program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Program ini mempertemukan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk belajar dan beradaptasi di kampus yang berbeda, sebagai bentuk implementasi semangat kebinekaan.
“Saya ingin mengeksplorasi pulau di luar Pulau Jawa dan mengetahui dinamika belajar di kampus lain, terutama kampus negeri. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga untuk keluar dari zona nyaman,” kata Syafa, saat ditemui, pada Kamis (9/1).
Ia memilih Politeknik Negeri Batam berdasarkan rekomendasi dari kepala program studi (Kaprodi) nya. Selain itu, Polibatam dikenal sebagai kampus berbasis Problem-Based Learning (PBL) terbaik nomor satu di Indonesia.
Baca juga: Lolos PMM 4, Universitas Nusa Mandiri Gelar Monitoring dan Evaluasi
Menurutnya, proses seleksi untuk mengikuti program ini cukup panjang. “Seleksinya dimulai dari tahap internal kampus, di mana dari ratusan mahasiswa dilakukan wawancara hingga tersisa sekitar 30 mahasiswa. Setelah itu, kami mendaftar melalui website PMM, melengkapi administrasi, mengikuti tes kebinekaan, VACT, dan lainnya. Setelah semua tahapan selesai, pengumuman kelulusan dilakukan secara serentak,” jelasnya.
Namun, program ini tidak luput dari tantangan. Syafa mengaku proses belajar di kampus penerima menjadi kendala terbesar.
“Sistem pembelajarannya sangat berbeda dengan kampus asal, terutama karena ini politeknik. Mereka lebih disiplin dan intensif dalam kegiatan belajar-mengajar,” jelasnya.
Selain tantangan, Syafa juga merasakan banyak manfaat dari program ini. “Saya jadi mengenal beragam bahasa daerah karena tinggal di asrama bersama mahasiswa dari berbagai pulau. Kehidupan di Batam juga menjadi pengalaman baru yang sangat berkesan. Dari sisi akademik, saya mempelajari mata kuliah yang belum pernah saya pelajari di kampus asal,” kesannya.
Syafa menambahkan bahwa program ini memperluas wawasan budaya. “Pertukaran Mahasiswa Merdeka benar-benar mempertemukan mahasiswa dari berbagai daerah, sehingga kita bisa mengenal budaya yang sebelumnya tidak kita ketahui,” ujarnya.
Saat ditanya tentang rencananya ke depan, Syafa menjawab, “Setelah program ini, karena saya mengambil D3, rencana saya adalah mencari magang dan menyelesaikan Tugas Akhir. Selain itu, saya ingin berkeliling Indonesia untuk mengunjungi teman-teman dari PMM”.
Baca juga: Program PMM Bisa Bangkitkan Jiwa Nasionalisme Mahasiswa
Syafa juga memberikan pesan kepada mahasiswa lain yang ingin mengikuti program ini. “Jangan ragu untuk mendaftar, meskipun sendiri. Saya awalnya mendaftar tanpa teman, hanya dengan modal nekat, dan akhirnya berhasil. Program ini benar-benar memberikan pengalaman berharga. Selamat mencoba dan semoga berhasil!”
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka menjadi salah satu upaya menciptakan generasi muda yang siap bersaing dengan semangat kebinekaan dan jiwa inklusivitas.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.