Milenianews.com, Jakarta – Pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan akhirnya angkat bicara terkait kasus indisipliner yang terjadi beberapa waktu lalu. Ia menyebut kabar yang menyebutkan dirinya sengaja bolos latihan tak 100 persen akurat.
Ia mengaku tidak punya niatan absen pada sesi latihan pagi, Senin (7/10) lalu. Praveen pun menjelaskan awal kejadian dirinya tak ikut latihan hingga membuat sang pelatih Richard Mainaky geram. Serta memberi rekomendasi atas sanksi Surat Peringatan 2 (SP2) kepada Praveen Jordan atas kasus indisipliner tersebut.
Dilansir dari suara.com (4/11) Pada malam sebelum latihan pagi, atau tepatnya Minggu (6/10), ia mengantarkan sang ibu ke bandara.
Setelah kembali ke asrama Pelatnas PBSI, ia merasa kelelahan dan tertidur hingga bangun kesiangan.
“Saya bukan bolos, tapi ketiduran. Kalau bolos itu saya tidak ada di Pelatnas,” jelas Praveen ditemui di Pelatnas PBSI, Jakarta, Kamis (31/10).
“Teman-teman juga tidak ada yang bangunin saya. Tapi memang sih saya tidur di kamar sendiri,” sambungnya.
Praveen menegaskan kasus indisipliner tersebut sudah selesai, seiring sanksi Surat Peringatan 2 (SP2) yang dijatuhi kepadanya dari PBSI. Pebulutangkis kelahiran Bontang, Kalimantan Timur itu juga sudah bertemu Richard Mainaky dan secara terang-terangan meminta maaf.
“Saya tidak masalah mendapat SP. Yang penting, selama saya salah, ya saya mengaku, minta maaf. Mau dihukum ya terserah,” pungkas Praveen Jordan.
Baca Juga : PB DJarum Hentikan Beasiswa Bulutangkis, KPAI Tutup Sarana Pengembangan Atlet Bulutangkis Indonesia
Sanksi dari PBSI itu sendiri tak membuat mental Praveen anjlok. Sebaliknya, bersama Melati, Praveen berhasil membawa pulang gelar dari dua turnamen Eropa; Denmark Open dan French Open 2019. (AFR)