Milenianews.com, Bandung – Generasi milenial jangan sampai golput pada hari pemungutan suara pada Rabu 17 April mendatang. Seperti dikatakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD. Hal itu disampaikannya saat menjadi pengisi materi pada Diskusi Kebangsaan Milenial dan Partisipasi Politik yang digelar di Universitas Parahyangan, Bandung pada Kamis (11/04) silam.
“Mahasiswa harus ikut menjadi pemilih dalam pemilu 2019 nanti, untuk memilih Presiden dan Legislatif,” katanya dikutip merdeka,com pada Minggu (14/04) kemarin. Ia melanjutkan dengan berperannya dalam pemilu, rakyat berhak menuntut keadilan dan kesejahteraan terhadap pemerintah.
Baca Juga : Antusias Pemilih Pemula Pada Pemilu Serentak 2019
Mahasiswa Jangan Apatis Terhadap Politik
Ia juga mengajak agar para mahasiswa tidak apatis terhadap politik lalu menjadi golput. Ia juga berpesan, memilih presiden dan anggota dewan perwakilan bukan memilih pemimpin sangat baik. Namun memilih pemimpin yang lebih baik daripada orang yang tidak baik.
“Presiden mana yang kita butuhkan, saudara pilih sendiri sesuai dengan yang Anda butuhkan,” katanya. Dalam acara yang dihadiri ratusan mahasiswa ini, Mahfud tidak mengkampanyekan calon presiden manapun.
Baginya, mahasiswa akan rugi kalau tidak memilih. Karena, lanjutnya, negara menjanjikan banyak hal. Terlebih menjanjikan boleh bermimpi menjadi apa yang diinginkan.
“Rugi kalau enggak milih. Negara menjanjikan banyak hal, menjanjikan boleh bermimpi menjadi apa yang diinginkan contohnya seperti saya,” tambahnya.
Masyarakat Golput Akan Sangat Rugi
Menilai para pemilih pemula, Mahfud mengatakan wajar bila ada keraguan terhadap tokoh yang tampil pada Pilpres serta Pileg 2019 ini. Ia pun memberi tips dalam memilih untuk Rabu nanti.
“Tinggal dikalkulasi saja mana yag lebih baik, menurut pandangan sendiri,” ujarnya memberi tips. “Milih presiden itu bukan memilih pemimpin yang sangat baik. Tapi memilih pemimpin orang yang lebih baik dibanding orang yang tidak baik,” tambahnya.
Baca Juga : Generas Milenial Harus Berpartisipasi Dalam Pemilu
Ia pun menyayangkan jika banyak terjadi golput, akan memungkinkan negara dipimpin oleh orang yang salah. Tentu dampaknya terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang bisa menyengsarakan rakyat.
“Masyarakat yang golput atau tidak memilih akan sangat rugi. Karena memilih atau tidak dengan melakukan golput, maka presiden dan wakil presiden tetap akan terpilih dan gedung DPR bakal tetap dihuni 575 orang wakilnya,” tegasnya.
Sumber : merdeka.com