Milenianews.com, Jakarta – Baharudin Jusuf Habibie pada tanggal 11 September 2019 telah berpulang menghadap sang ilahi pada di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Kabar tersebut membuat seluruh masyarakat Indonesia berduka.
BJ Habibie merupakan sosok jenius yang dikenal dunia melalui industri penerbangan. Beberapa hak paten telah ia dapatkan dari dunia penerbangan.
Baca Juga : Harga Tiket Pesawat Jepang-Korsel Turun Menjadi 117 ribu rupiah
Namun salah satu mimpinya yang belum terwujud yakni membangun industri penerbangan di Tanah Air. Beliau mendirikan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), kini PT. Dirgantara Indonesia, juga membangun PT Regio Aviasi Industri, yang akan memproduksi pesawat R80.
Baginya, Indonesia membutuhkan transportasi udara jarak dekat. Hal tersebut karena letak geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Makanya, industri penerbangan menjadi industri strategis.
Habibie menyebut sangat yakin pesawat R80 akan masuk dalam daftar industri strategi nasional juga bisa menjadi ujung tombak industri penerbangan di Indonesia.
“Saya sangat optimistis mengenai masa depan Indonesia, semua di tangan Anda, semua ujung tombaknya adalah R80,” kata Habibie, September 2017, dikutip Kumparan.
Terbukti, sikap optimisme Habibie tak membohonginya. Belum resmi diluncurkan, pesawat ini sudah banjir pesanan. NAM Air sebanyak sudah pesan 100 unit, Kalstar 25 unit, Trigana Air 20 unit, dan Aviastar 10 unit.
Lalu, Kementerian Perindustrian mengusulkan pengembangan dua pesawat yakni R80 dan N245 sebagai proyek strategis nasional 2017. Kedua pesawat tersebut berkapasitas 80 dan 50 penumpang.
Pada 2020 kedua pesawat tersebut diharapkan bisa selesai dikerjakan dan langsung diuji coba. Lantas, Habibie pun senang pesawat rancangannya dijadikan proyek strategis nasional oleh pemerintah.
“Oh ya bagus. Saya rasa wajar kan, apa bisa bayangkan Indonesia tanpa pesawat terbang? Kita harus membuat pesawat terbang itu karena kita tidak mampu membiayai, uang darimana, ekspor apa?.”
Masyarakat Bisa Berpartisipasi dalam Pengembangan Tersebut
Dalam mengembangkan proyek tersebut, Habibie juga mengajak masyarakat Indonesia untuk bergabung dalam pengembangan prototype R80.
Bekerjasama dengan Kitabisa.com, masyarakat bisa bergabung melalui penylenggaraan dana yang dilakukan oleh PT RAI.
Menurut Habibie, cara ini sebagai bentuk kebangkitan kembali kedirgantaraan Indonesia. Dia menyatakan pesawat R80 merupakan masa depan bangsa Indonesia.
“Kita bangkit kembali, it your future, saya merasa berdosa kalau saya masa bodoh dengan perkembangan dirgantara Indonesia,” kata Habibie.
Baca Juga : Bj Habibie Sakit, Tokoh-Tokoh berkunjung Menjenguk Mendoakan Kesembuhannya
Untuk pendanaan pengembangan pesawat R80 dibutuhkan dana sebesar USD 1 miliar. Rinciannya, untuk pengembangan proses enginering, penelitian terapan, sertifikasi, pembutan prototipe sampai pengujian.
Jika berjalan lancar, R80 bisa diproduksi masal pada tahun 2024. Sampai 12 September 2019, jumlah dana yang terkumpul sudah IDR 9,2 miliar dikumpulkan dari 24 ribu donatur.
Penggalangan tersebut masih berlangsung, dan yang ingin berdonasi bisa langsung melalui kitabisa.com. (Ikok)
Sumber : Kumparan