Milenianews.com, Jakarta—Ikatan Ali Ekonomi Islam (IAEI) akan menggelar Muktamar ke-5. Muktamar tersebut direncanakan akan digelar di Jakarta pada Februari atau Maret 2025.
Terkait Mukmatar ke-5 IAEI tersebut, sejumlah tokoh menyampaikan kontribusi pemikirannya. Salah satunya adalah Prof. Dr. Achmad Kholiq, MA, ketua ICMI Jawa Barat Wil 4 Cirebon, yang juga ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Cirebon, dan seorang pakar ekonomi syariah.
Pertama, kata dia, pertimbangkan kembali untuk kepemimpinan MES dan IAEI bukan semata-mata dengan pendekatan politik, dan elit. Tapi utamakan kompentensi penguasaan, profesionalisme tentang ekonomi Islam karena spiritnya akan jauh lebih signifikan.
“Boleh saja kita memilih kepengurusan dari elit politik tapi juga harus mempertimbangkan keahlian bidang ekonomi Islam dan komitmen yang kuat untuk pengembangan ekonomi. Jadi dakwah ekonomi Islam tidak terhambat oleh interest politik yang tidak mendukung,” kata Prof. Achmad Kholiq MA dalam rilis yang diterima Milenianews.com, Senin (9/12/2024).
Baca Juga : IAEI DKI Jakarta dan STEI SEBI Adakan Kajian Ramadhan “Zakat dan Ekonomi Ramadhan”
Kedua, lakukan pemetaan para tokoh nasional yang benar-benar punya komitmen yang kuat untuk dakwah ekonomi islam secara substansialisme, dan jangan menggunakan pendekatan formalism. “Karena, kalau sekedar formalism, dikhawatirkan misi besar ekonomi Islam yang mulia akan jadi terlantar dan berjalan secara serampangan,” ujarnya.
Ketiga, lakukan evaluasi secara komprehensip terkait kepemimpinan selama ini untuk mencari solusi terbaik agar mesin ekonomi syariah lewat MES dan IAEI benar-benar kembali bangkit.
Keempat, libatkan pakar-pakar di berbagai daerah yang betul-betul memiliki kompetensi tinggi baik secara keilmuan muamalat, moneter, organisasi dan sens of belonging terhadap masa depan ekonomi syariah.
“Hindari budaya sentralistik dalam memetakan para pakar yang terlibat dalam dakwah enonomi Islam,” tegas Prof. Achmad Kholiq MA.