Milenianews.com, Jakarta – Pemerintah Malaysia melalui Menteri Pemuda dan Olahraga, Saddiq Abdul Rahman, telah menegaskan kembali komitmennya untuk menolak atlet Israel memasuki negaranya, dalam pernyataan pers pada Senin (28/1).
Hal tersebut membuat Malaysia gagal menjadi tuan rumah Kejuaraan Renang Dunia 2019, Juli mendatang. Tapi Saddiq tidak menyayangkan hal tersebut, menurutnya, melarangnya atlet Israel ke Malaysia berdasarkan faktor kemanusiaan.
“Malaysia akan teguh dalam keputusannya melarang atlet Israel berdasarkan faktor kemanusiaan dan simpatinya terhadap penderitaan Palestina.” Katanya.
Saddiq Lebih Peduli Membela Saudara-Saudara Di Palestina
Sambung Saddiq, jika menjadi tuan rumah di acara olahraga internasional lebih penting daripada membela saudara-saudara Palestina yang terbunuh, cacat, dan disiksa oleh rezim Netanyahu, berarti Malaysia telah benar-benar kehilangan kompas moralnya.
“Berdiri melawan pemerintah Israel lebih penting daripada menjadi tuan rumah acara olahraga internasional,” paparnya.
Kebijakan Malaysia konsisten dengan laporan dari kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional seperti Amnesty International dan Human Rights Watch yang menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan kejahatan perang terhadap Palestina. Malaysia telah mengumumkan, pihaknya tidak akan mengizinkan delegasi Israel untuk memasuki negaranya, apa pun statusnya dan dengan dalih apa pun itu.
Perdana Menteri Malaysia Menyebut Israel Sebagai Negara Kriminal
Kementerian Olahraga dan Pemuda Malaysia mengaitkan pelarangan atlet Israel dengan tindakan pemerintahan Zionis terhadap hak-hak bangsa Palestina, terutama para atletnya, di mana mereka tak bisa bermain di tempat dan waktu yang mereka inginkan.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menggambarkan Israel sebagai negara kriminal. Ia menegaskan hak negaranya untuk mencegah Israel memasuki wilayahnya, sebuah langkah yang disambut rakyat maupun pemerintahan resmi Palestina.
“Israel sebagai negara kriminal, Malaysia mencegah Israel masuk merupakan sebuah langkah yang disambut rakyat maupun pemerintahan resmi Palestina.” Ujarnya.
Baca Juga : KPK Sesalkan Lambannya Penangkapan PNS ‘Korup’
Komite Olimpiade Israel baru-baru ini memprotes keputusan pemerintah Malaysia dan mendesak visa bagi para atletnya untuk berpartisipasi dalam turnamen ini. Penting bagi mereka untuk lolos ke Paralympic Musim panas yang akan diadakan di Tokyo pada 2020.
Sumber : islampos