News  

Lima Warga Di Bogor Meninggal Dunia Terkena DBD

Waspada DBD

Milenianews.com, Bogor – Penderita Demam Berdarah Doongue (DBD) di wilayah Kabpaten Bogor, Jawa Barat terus bertambah. Sampai sekarang tercatat sebanyak 231 orang ditangani di rumah sakit karena DBD.

Lima orang dikabarkan meninggal. Menurut Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan, pihaknya akan melakukan pencegahan DBD mengglelar gerakan serentak (Gertak).

Bersama semua jajaran pemerintahan wilayah kelurahan dan desa, pemberantasan sarang nyamuk dan pengasapan yang dimulai Kamis (31/1).

Baca Juga : Longsor Di Bali Sebabkn Satu Keluarga Tewas

Pemerintah Bogor Belum Menetapkan Status KLB

Ia menyebut pemerintah sudah turun ke masyarakat memberikan Abate (obat pembunuh jentik nyamuk). “Kami sudah mengintruksikan lurah, kepala desa maupun camat untuk serius menangani kasus DBD ini.” Ujarnya seperti dikutip Antara.

Menurutnya juga, dalam kurun per Januari 2019, sudah tercatat rautsan orang terkena DBD dan lima orang telah meninggal dunia.

Pemerintah Kabupaten Bogor belum menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB).  Menurutnya, wabah DBD masih bisa ditangani oleh rumah sakit, Dinas Kesehatan dan masyarakat yang peduli lingkungan.

Baca Juga : Malaysia Gagal Gelar Kejuaraan Renang Dunia, Sddiq : Komitmen Kami Menolak Atlet Israel

Ia juga mengajak peran aktif dari masyarakat untuk menjaga pola hidup agar lebih sehat dan bersih guna melakukan langkah pencegahan. Karena wbah DBD ini sudah menjadi perhatian nasional.

Lanjutnya, ia juga meminta pihak rumah sakit swasta dan negeri agar melaporkan sesegera mungkin, data warga Bogor yang dirawat kerna DBD. 

Ada 741 Kasus DBD Pada Tahun 2018

Sementara Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyatakan, akan berusaha menekan angka kasus DBD di 40 kecataman tersebut. Dengan surat imbauan, melakukan penyuluhan kewaspadaan DBD ke masyarakat juga memberikan pelatihan jumantik kepada warga di setiap Puskesmas.

“Kami akan menggalakkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk, pemeriksaan jenitk nyamuk atau penyelidikn epidemiologi secara berkala di rumah. Juga akan rutin melakukan pengasapan di titik wilayah rawan DBD agar nyamuk tidak berkembang biak.” Ujar Kepala Dinas Kesahatan Kabupatem Bogor, Tri Wahyu Harini.

Tri menyebut, selama 2018 ada 741 kasus yang tercatat. Dari semuanya, ada delapan warga Bogor yang meninggal dunia yang kebanyakan di usia anak-anak.

Ia menambahkan, daerah yang paling banyak terkena DBD di Kecamatan Gunung Putri sebanyak delapan puluh orang. Disusul kecamatan Cileungsi (57), Klapanunggal (54), Rancabungur (41), Parung (40) dan kecamatan Ciampea (33) kasus.

Baca Juga : 5 Hal Mudah Mencegah DBD

Hal mudah bagi masyarakat, untuk melakukan pencegahan DBD secara mandiri dengan gerakan 3M, yakni Menutup;Menguras;Mengubur. (Ikok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *