Milenianews.com, Jakarta-– Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dr. H. Bambang Soesatyo, S.E., S.H., M.B.A menghadiri perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-70 IPKI di Sekolah Bakti Mulya (BM) 400, Sabtu (25/05/2024). IPKI atau Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia merupakan organisasi kebangsaan yang didirikan 20 Mei 1954. Salah satu tokoh pendirinya adalah Jenderal Besar AH Nasution.
Peringatan HUT ke-70 IPKI yang mengusung tema “Sinergi IP-KI Membangun Negeri” tersebut berlangsung di Auditorium Ki Hajar Dewantara, SMP Bakti Mulya 400 tersebut dihadiri lebih 250 orang, terdiri dari para pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, pengurus IPKI, para mahasiswa dan pelajar.
Dalam sambutannya, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyambut gembira acara tersebut, karena IPKI merupakan organisasi yang matang dalam memelihara jatidiri bangsa Indonesia. “Hal ini menjadi relevan jika dikaitkan dengan praktek demokrasi Indonesia belakangan ini yang telah bergeser dari demokrasi substantif menjadi demokrasi transaksional,” kata Bamsoet dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Lebih lanjut Bamoet juga mengingatkan efek negatif praktek demokrasi sekarang. Salah satu efek negatif yaitu terjadinya kekuasaan politik di tangan pemilik modal. Sementara itu efek negatif lainnya, juga terjadi polarisasi antar golongan yang tajam, seperti munculnya istilah “cebong” dan “kampret” pada saat lalu.
Karena itu Bamsoet menyarankan agar sistem demokrasi tersebut dikaji kembali agar lebih sesuai dengan kehendak sila ke 4, Pancasila yakni ‘Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan’. “Di situ tersirat bahwa sistem demokrasi yang sesuai adalah berjenjang, musyawarah dan mufakat,” ujarnya.
Hal itu senada dengan sambutan sebelumnya oleh Sekertaris Jenderal IPKI, Troy Aldi Pratama, bahwa peringatan HUT ke 70 ini menjadi refleksi peran IPKI dalam menerapkan nilai luhur Pancasila untuk memperkokoh Indonesia agar lebih maju.

Sementara itu, Ketua Umum DPP IPKI, H. Baskara Harimukti Sukarya dalam sambutannya menyoroti pentingnya transformasi lembaga IPKI di tengah pesatnya perkembangan teknologi, media sosial, fluktuasi geopolitik, bonus demografi, ketidakadilan hukum, akses kesehatan dan masalah lingkungan. “Salah satu peran yang perlu dijalankan IPKI adalah menguatkan idiologi bangsa Indonesia melalui jalur Pendidikan,” kata H. Baskara Harimukti Sukarya .
Karena itu pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan kerja sama antara IPKI dengan Universitas Pendidikan Indonesia untuk melaksanakan “Sekolah Kebangsaan”.
Lebih lanjut Baskara Harimukti Sukarya juga menekankan apa yang disbut “keteladanan revolusioner”, yang datang dari tokoh-tokoh yang terus berkontribusi kepada bangsa Indonesia dengan optimal.
Oleh karena itu pada kesempatan tersebut diberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh masyarakat. Adapun tokoh yang menerima penghargaan adalah: Ibu Edyanti Nasution (selaku cucu/ mewakili Jenderal Besar AH.Nasution), Bapak Amad (pejuang pertempuran 10 November 1945), Bapak Murkirnadi SW (Pengurus IP-KI dari daerah Provinsi D.I Yogyakarta), Ibu Sumarsih (kader IPKI dan pengurus di DPP IP-KI sejak tahun 1992) dan Bapak Aiptu Kasdullah (anggota Polri, Polsek Tukdana, aktivis pendidikan, yang menyumbangkan semua gajinya untuk mendirikan sekolah).

Sambutan juga diberikan oleh Dr. Bambang Sulistomo, SIP selaku Ketua Dewan pembina DPP IPKI dan KPH (Kanjeng Pangeran Haryo) Yapto Soelistyo Soerjosoemarno, S.H selaku ketua umum Pemuda Pancasila.
Bambang Sulistomo menyampaikan bahwa peran IPKI salah satunya adalah mengawasi jalannya pemerintahan agar sesuai dengan konstitusi, yaitu Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Sementara itu, Yapto Soelistyo Soerjosoemarno mempertegas bahwa pelaksanaan yang murni dan konsekuen tersebut haruslah sesuai dengan naskah asli Pancasila dan UUD 1945.
Secara keseluruhan acara HUT ke 70 IPKI berlangsung khidmat dan semarak. Acara khidmat terjadi saat peluncuran sekaligus dialog buku “Keteladanan Bernegara ala Mohammad Natsir” yang ditulis M. Fuad Nasar.
Baca Juga : Marching Band TK BM 400 Kembali Raih Juara Nasional
Acara juga semarak oleh tampilnya Tari Ratoh Jaroe, tim tari SMA Bakti Mulya 400; lagu “Indonesia Pusaka” oleh Naura siswa SMA Bakti Mulya 400; puisi “Doa Para Pelaut Tabah” oleh Kayla, siswa SMA Bakti Mulya 400. Tak kalah menarik adalah tampilan Keroncong MJS yang membawakan lagu “Bengawan Solo” dan “Rungkad”.
Beberapa tamu kehormatan yang tampak pada acara tersebut di antaranya Drs. Drajat Wisnu Setyawan, MM. (direktur Bina Ideologi Karakter & Wawasan Kebangsaan Kemendagri), Dally Achmad (wakil direktur Sosial Budaya Bareskrim Polri), Prof. Dr. Bomer Pasaribu, S.H., S.E., M.S. (wakil ketua Dewan Pembina DPP IP-KI), Wawan Purwanto (wakil ketua Dewan Pembina DPP IP-KI), Drs. Hadi Purnomo, Ak (ketua Dewan Pakar DPP IP-KI, Dr. Edy Gunawan, S.E., AK., S.H., MAK., M.H., MKN., BKP., CLA (ketua Dewan Pertimbangan DPP IP-KI).