Milenianews.com, Jakarta – Google menyatakan telah memblokir 5,1 miliar iklan, menghapus 1,3 miliar halaman web, dan membatasi penayangan 9,1 miliar iklan yang dicurigai sebagai modus penipuan sepanjang tahun 2024.
Baca juga: Bekerjasama Dengan Nvidia, Google DeepMind Akan Hadirkan Robot Hiburan Disney
Pada 2023, Google memblokir lebih dari 5,5 miliar iklan palsu dan menindak 2,1 miliar halaman penerbit.
Tindakan ini dilakukan di seluruh platform Google, termasuk jaringan periklanan digital miliknya, sebagaimana dilaporkan oleh Tech Crunch.
Langkah-langkah penegakan ini dilakukan sepanjang tahun 2024, dengan laporan dipublikasikan pada Kamis (17/4) waktu setempat.
Raksasa mesin pencari tersebut melibatkan tim khusus yang terdiri atas lebih dari 100 ahli, termasuk dari divisi Ads Safety, Trust and Safety, serta peneliti dari DeepMind. General Manager Ads Safety Google, Alex Rodriguez, turut memberikan pernyataan.
Pencegahan Didasarkan pada Deteksi Penipuan dan Iklan Deepfake
Google mengambil langkah ini untuk memerangi iklan yang menyamar sebagai bisnis dengan detail pembayaran ilegal. Tindakan ini juga bertujuan mencegah penipuan, termasuk iklan deepfake yang meniru tokoh publik. AI digunakan untuk menangguhkan akun pengiklan palsu sebelum iklan sempat ditayangkan.
Dengan memanfaatkan model bahasa besar (large language model/LLM) dan mengembangkan lebih dari 50 peningkatan berbasis LLM selama tahun lalu, Google memperkuat sistem penegakan kebijakan keamanan. Tim ahli menganalisis pola penipuan serta mengembangkan langkah-langkah teknis untuk meresponsnya.
Baca juga: Project Taara: Teknologi Internet Cahaya 20 Gbps dari Induk Google
“Model AI ini sangat penting bagi kami dan telah memberikan peningkatan yang luar biasa. Akan tetapi kami tetap melibatkan manusia dalam setiap proses,” ujar General Manager Ads Safety Google Alex Rodriguez.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.