Milenianews.com, Jakarta – Pemilihan Umum (Pemilu) serentak akan digelar Rabu 17 April mendatang. Pesta demokrasi rakyat Indonesia akan segera disambut dengan sukacita seluruh rakyat Indonesia.
Pada pemilu kali ini, akan banyak para pemilih pemula. Mereka yang berusia diantara 18-25 tahun diperkirakan akan lebih banyak.
Tentu kesempatan yang dimiliki para pemilih pemula menjadi rebutan suara bagi para pasangan calon presiden dan wakil presiden, juga calon legislatif di berbagai daerah.
Seperti diharapkan Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Mochammad Afifudin yang mengimbau agar tidak golput saat hari pemungutan suara.
“Saya mendorong agar pemilih menggunakan hak suara mereka dengan baik, agar pemilu tidak jatuh ke orang-orang yang tidak baik,” ujarnya dikutip Kompas.com pada Minggu (14/04).
Karena menurutnya, dengan proses pemilihan yang terbuka, saat orang-orag baik tidak menggunakan hak pilih takutnya, pemilu jatuh ke orang-orang yang tidak baik.
Baca Juga : Antusias Pemilih Pemula Pada Pemilu Serentak 2019
Jangan Sampai Golput
Hal tersebut dikatakan Afif setelah acara “Penyelenggaraan Pemilu/Pilpres 2019 yang Jujur, Adil dan Profesional” di kantor MUI, Jakarta Pusat pada Rabu (13/02) silam.
“Kalau pemilihnya semakin banyak maka legitimasinya semakin baik. Tinggal kita memasukan proses pemilunya itu berjalan dengan baik,” sambungnya.
Proses pemilu ini sudah sangat terbuka. Masyarakat sangat mudah mengakses visi-misi dari para peserta pemilu, dan publik leluasa untuk mengkrititsi penyelenggaraan pemilu.
Mengenai golput, Ia mengakui bahwa itu hak setiap pemilih. Namun Ia menegaskan yang baik adalah yang berpartisipasi dalam pemilu.
“Memang menjadi golput itu hak setiap pemilih. Tapi yang paling baik adalah berparisipasi dalam pemilu. Bawaslu akan berupaya semaksimal mungkin agar masyarakat menggunakan hak pilih mereka,” tegasnya.
Pihaknya juga mengapresiasi baik terhadap semua pihak yang telah berpartisipasi dalam mensosialisasikan pemilu. “Hal ini penting untuk menekan angka golput,” katanya.
Jangan sampai sebagai pemilih pemula, terutama generasi milenial menjadi bagian yang tidak baik dalam pemilu. Ingat, satu suara saja menentukan untuk kemajua Indonesia lima tahun kedepan.
Sumber : kompas.com