Mengenal Perbedaan Antara Produksi Konvensional dan Produksi Islam

Ahmad Zidan Al Ghifari, Mahasiswa STEI SEBI. (Foto: Istimewa)

Milenianews.com, Mata Akademisi– Produksi konvensionakl dan  produksi Islam mempunyai sejumlah perbedaan.  Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara produksi Islam dan produksi konvensional dalam hal prinsip, tujuan, dan proses produksi:

  1. Prinsip-prinsip dasar dari produksi konvensional:
  • Berdasarkan ide-ide ekonomi sosialis atau kapitalis.
  • Tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan yang paling besar.
  • Menggunakan berbagai pendekatan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya, terkadang mengorbankan kesejahteraan
  1. Tujuan Produksi Produksi konvensional:
  • Tujuannya adalah untuk meningkatkan keuntungan dan pertumbuhan ekonomi.
  • Indikator finansial seperti laba, pertumbuhan pasar, dan ROI (Return on Investment) digunakan untuk mengukur keberhasilan.

Produksi berbasis Islam:

  • Berkonsentrasi pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan sosial, keadilan distribusi, dan keseimbangan antara dunia material dan spiritual adalah cara mengukur keberhasilan.
  1. Proses Produksi Produksi konvensional:
  • Meningkatkan output dengan menggunakan teknik produksi yang efisien.
  • Selama proses produksi, dampak lingkungan dan masyarakat sering diabaikan.

Produksi berbasis Islam:

  • Memastikan proses produksi tidak melanggar syariah, seperti tidak merusak lingkungan dan mengeksploitasi karyawan.
  • Menggunakan proses produksi yang halal dan thayyib, yang berarti baik dan sehat.
  1. Sumber Daya Produksi konvensional:
  • Fokus pada memaksimalkan pemanfaatan sumber daya tanpa mempertimbangkan keberlanjutannya.
  • Menggunakan sumber daya alam sering untuk keuntungan jangka pendek.

Produksi berbasis Islam:

  • Memprioritaskan pemanfaatan sumber daya yang efektif dan berkelanjutan.
  • Menurut prinsip amanah dan tanggung jawab, produsen harus menjaga sumber daya alam dan lingkungan sehat untuk generasi mendatang.
  1. Hubungan dengan karyawan:

Produksi konvensional:

  • Hubungan yang terjadi antara produsen dan karyawan biasanya bersifat transaksional.
  • Karyawan dianggap sebagai sumber produksi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Produksi berbasis Islam:

  • Menegaskan bahwa hubungan antara produsen dan pekerja harus adil dan manusiawi.
  • Pekerja dipandang sebagai mitra kerja yang berhak atas kondisi kerja yang layak dan upah yang adil.
  1. Pembagian Keuntungan

Produksi konvensional:

  • Pemilik modal dan pemegang saham biasanya menerima keuntungan.
  • Bisa ada perbedaan ekonomi yang signifikan antara pekerja dan pemilik modal.

Produksi berbasis Islam:

  • Merekomendasikan distribusi keuntungan yang lebih adil, seperti zakat, infaq, dan sedekah, untuk membantu kaum dhuafa dan mengurangi disparitas ekonomi.
  • Untuk mendorong sistem yang menghasilkan hasil yang adil antara pekerja dan pemilik modal.

Penulis:  Ahmad Zidan Al Ghifari, Mahasiswa STEI SEBI.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *