Milenianews.com, Bogor – Keberadaan seksi 2 dan 0 di Kota Bogor patut dipertanyakan. Pasalnya, kedua tempat ini terletak di 2 tempat berbeda dan jaraknya cukup jauh, yakni di jalur pejalan kaki Jalan Juanda (depan Balai Kota Bogor). Lokasi kedua di Bogor terletak di Jalan Otista (depan Hotel Amarossa).
Tawfik Hasuna, Ketua Ikatan Ahli Warisan Budaya (TACB), menjelaskan kedua indikator tersebut bukanlah indikator yang sempurna bagi Kota Bogor untuk mengukur keadaan suatu wilayah. Kedua titik ini menunjukkan jarak antara wilayah Kota Bogor dengan tempat lainnya.
“Kalau berbasis pada hasil literatur maupun peta lama Kota Bogor, jelas bahwa titik di depan Balai kota itu adalah penanda jarak antara Buitenzorg (Bogor) dengan batavia (Jatinegara),” katanya.
Baca juga: Bajawa Bogor Hadir Kembali, Ada yang Baru Selepas Renovasi
Diambil dari jarak Batavia ke Buitenzorg
Patok disebut Pal 39. Diambil dari jarak Batavia ke Buitenzorg melalui jalur pos, yaitu 39 pal (1 pal = 1,5 km). Pada masa kolonial, Pal 39 menjadi perhentian terakhir para pelancong dari Batavia yang ingin pergi ke kota lain.
Itu juga merupakan tempat peristirahatan mereka dan kudanya di sana (sekarang Hotel Salak).
Baca juga: 3 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Logam di Bogor
Sementara arah patok Hotel Amarossa sekarang, mewakili jarak antara kota Bogor dan Jakarta dan Ciawi. Namun jarak yang ada dalam satuan KM.
“Berkaca dari perkembangan Kota Bogor yang membuka jalan baru yakni Jalan Pajajaran Tahun 80-an kemungkinan patok itu menjadi penanda jarak jalur baru untuk menghitung jarak ke Jakarta dan kota lain,” jelasnya.
Menurutnya, tanda netral tergantung pada pemahaman definisinya.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.
