Oleh Hadi Suroso
Aku tak ingin jika apa yang kamu lakukan hanya untuk membahagiakanku, sementara bahagiamu kamu abaikan. Bagaimana aku akan bahagia jika ada bagian dari dirimu untuk itu yang kamu korbankan. Bukan begitu menurutku. Bahagia itu tidak timpang, ia mesti seimbang. Bukan berat sebelah di salah satu dari kita
Tentang kita…marilah kita awali semuanya dari sana.
Perihal kelak di perjalanan ada silang pendapat, ada beda cara pandang, atau terdapat berbagai perbedaan yang lain , biarlah itu menjadi bagian lumrah agar kita bisa lebih saling mengenal. Tidak apa-apa, kita jadikan ruang untuk saling memahami. Tidak perlu kita cocok-cocokkan kalau memang tidak cocok. Tidak usah kita sama-samakan jika memang tidak sama.
Bukankah mencocok-cocokkan atau menyama-nyamakan kadang hanyalah bentuk keterpaksaan yang kita terimakan – suatu keberatan yang kita samarkan. Semata agar kita tampak saling memiliki nilai lebih di mata satu sama lain.
Sekali lagi, bukan seperti itu fondasi yang mesti kita bangun.
Terdengar rumit ya ? Mungkin, kalau terlalu kita pikirkan. Namun sejatinya tidak, jika kita mau menampilkan apa adanya diri kita. Makanya marilah kita biarkan mengalir saja. Tidak usah kita hiraukan dengan bagaimana kita saling menilai.
Kita juga tidak pernah tahu akan seperti apa yang kita jalani, namun jika berikutnya muncul rasa nyaman, kemudian beranjak ke kagum lalu saling mengidamkan, dan bermuara pada lahirnya debar-debar di hati untuk saling memiliki, maka biarlah itu menjadi otentik, asli, dan murni.
Sebuah kesucian hati yang patut sama-sama kita junjung tinggi.
Jika debar-debar itu lalu menjelma jadi cinta, mari kita ikuti alurnya, barangkali memang mesti seperti itu jalan untuk menemukannya. Cinta suci yang bersemai dengan sendirinya, cinta yang sederhana, cinta yang apa adanya, cinta yang tidak direka dan seimbang, bukan cinta yang dipaksakan, dipalsukan, atau cinta yang timpang.
Selanjutnya, teruslah seperti itu hingga kisah kita tiba di ujung waktu. Sebab dengan begitu bahagia kita akan dapat tercipta selalu. Bahagia yang utuh dan tidak timpang – bahagia yang datang dari cinta yang seimbang.
Bogor, 09012024
Hd’s
Hadi Suroso. Biasa dipanggil Mr/Mas Bob. Aktivitas keseharian, mengajar Math Cambridge di sekolah Bosowa Bina Insani Bogor, guru Bimbel dan juga guru privat SD sampai SMA untuk persiapan masuk PTN. Mulai menyukai menulis sejak satu tahun terakhir, khususnya Puisi dan Refleksi kehidupan sebagai percikan hikmah. Menulis bisa kapan saja, biasanya saat muncul gagasan dan keinginan untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan bagian dari mengasah jiwa dan menggali hikmah.