Milenianews.com, Tangsel– Al-Iman Islamic School perlu menjawab pertanyaan apa kesan pertama yang ingin dihadirkan ke orang tua dan masyarakat luas. Sekolah Islam Al-Iman, Bojonggede, Bogor, yang mengusung slogan “Sekolah untuk kehidupan” juga harus menemukan jati diri dan hal yang bisa dibanggakan.
Hal itu dikemukakan oleh Ketua Umum Indonesia Bermutu (IB) Dr. Jaka Warsihna dalam acara rapat kerja (raker) pimpinan Al-Iman Islamic School bertempat di kampus UT, Pondok Cabe, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (9/7/2024). Dr. Jaka menambahkan bahwa pendidikan harus bermutu dan mutunya tidak harus akademis.
Acara raker tahun pelajaran 2024/2025 dibuka oleh Ketua Yayasan Perguruan Al-Iman, Evi Afrizal Rusdi. Juga dihadiri Pembina Yayasan, Zulfikri Anas, M.Ed. (Plt. Kapuskurjar BSKAP 2021 sampai dengan 2024) dan menghadirkan beberapa nara sumber yang berkompeten. Yakni, Dr. Jaka Warsihna (ketua umum IB), Prof. Dr. Asep Sunandar (Guru Besar Universitas Negeri Malang, UM), dan Heri Kurniawan, M.Sc (Dosen Universitas Terbuka).
Baca Juga : Sekolah Islam Al-Iman Wisuda Kader Penghafal Al-Qur’an
Ketua Yayasan Perguruan Al-Iman, Evi Afrizal Rusdi mengatakan Al-Iman berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan layanan prima kepada murid dan orang tua dengan mengundang pakar pendidikan untuk berbagi dengan pimpinan sekolah. “Peserta raker yang terdiri dari pengurus Yayasan dan pimpinan sekolah aktif berdiskusi dan mendapatkan masukan serta penguatan terhadap program yang akan dijalankan di unit TK, SD, dan SMP,” ujarnya dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Ia menambahkan, berbagai konsep dan strategi pengelolaan sekolah, perumusan kurikulum dan asesmen terhadap segmen, serta metode mendapatkan data kepuasan orang tua dikemukakan oleh para ahli.
Menjawab pertanyaan strategi meningkatkan jumlah murid, Professor Asep menekankan pentingnya kontinuitas program, konsistensi kurikulum, dan kualitas akademik yang sama dari jenjang TK, SD, sampai SMP. “Di samping itu, harus ditunjang sarana dan prasarana yang sepadan. Sekolah juga perlu menetapkan proporsi untuk masyarakat tidak mampu di sekitar lingkungan sekolah,” ujarnya.
Baca Juga : Meriah, Sekolah Al-Iman Gelar Lentera dan Expo Tingkat SD dan SMP
Pembina Yayasan Perguruan Al-Iman, Zulfikri Anas mengingatkan bahwa Al-Iman Islamic School sebagai sekolah ramah anak, maka semua guru harus fokus pada esensi bukan pada make up kurikulum.
“Mengenali murid dengan baik, berkhidmah pada murid, materi esensial, pembelajaran menyenangkan dan penilaian berkualitas merupakan esensi keberhasilan kurikulum,” kata Zulfikri Anas.