Milenianews.com, Jakarta – Pengamat dari UIN Syarif Hidayatullah Jejen Musfah mengungkapkan bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi mengharuskan guru kreatif dalam menghadapi anak-anak dengan kecerdasan yang variatif.
“Kalau dulu, mereka mendidik anak-anak pintar. Sekarang dengan sistem zonasi, mereka menerima anak-anak dengan kecerdasan yang sangat variatif,” katanya dalam seminar daring bertema “Menuju Pendidikan Berkualitas dan Inklusif: Merajut Masa Depan Cerdas Kota Jakarta”.
Baca juga: Sekolah Bosowa Al Azhar Cilegon Road to School di Masa PPDB
Dalam seminar yang diadakan oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta yang dilansir Milenianews pada Selasa (16/7) di Jakarta, Jejen mengatakan bahwa lewat jalur ini, calon peserta didik harus menjalani seleksi berdasarkan jarak dari tempat tinggal menuju sekolah.
Menurutnya, kendati masih ada tantangan dalam penyelenggaraan PPDB jalur zonasi, masyarakat tidak bisa meminta pemerintah untuk menghapusnya. Alih-alih menghapus, Jejen berpendapat perlu adanya model program.
“Kita tidak bisa meminta zonasi untuk dihapus, tetapi bagaimana modeling program PPDB Bersama harus terlaksana di DKI Jakarta,” katanya.
Tujuan PPDB jalur zonasi
Sementara itu, Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ali Mukodas mengatakan bahwasanya penerapan jalur zonasi bertujuan salah satunya agar seluruh satuan pendidikan memiliki kualitas yang merata.
Lalu, dalam rangka menuju ke arah pendidikan yang berkualitas dan merata inilah. Dinas Pendidikan DKI Jakarta membuat regulasi termasuk merotasi guru serta mengikutsertakan mereka dalam pelatihan.
Sama halnya dengan Jejen, Ali menyatakan perlunya guru dan bahkan kepala sekolah untuk lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran.
“Guru-guru di sekolah yang hebat itu kita coba rotasi, lalu pelatihan-pelatihan bagi guru. Kepala sekolah dan guru harus lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran,” ujarnya.
Baca juga: Jokowi Pertimbangkan Penghapusan PPDB Sistem Zonasi
Terkait pelaksanaan PPDB jalur zonasi pada masa yang akan datang, alumni Master of Education, Harvard University, Indah Shafira ZD mengusulkan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memasukkan sistem tes.
Hal ini, menurutnya, dapat membantu untuk menambah semangat pada calon peserta didik untuk berkompetisi.
“Bisa memasukkan sistem tes tertulis supaya ada anak-anak semangat kompetisi. Karena fenomena sekarang yang masuk negeri dari zonasi, ya sudah santai nanti diterima,” pungkasnya.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.