Milenianews.com, Bogor– “Nabi Muhammad SAW itu keren. Karena akhlaknya terpelihara sejak kecil, dan mentalnya telah dipersiapkan untuk menyebarkan pesan-pesan Ilahi. Akhlaknya mengandung nilai-nilai kebaikan universal, yang bisa ditiru dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.”
Demikian diungkapkan Ustadzah Putri Ria Angelina, M.Pd. Kons saat mengisi acara Kajian Sirah Nabawiyah di Aula SMP Bina Insani, Bogor, Selasa (17/9/2024).
Kajian Sirah Nabawiyah itu dibuka oleh Manajer Islamic Studies Bosowa School, Ustadz Asep Sumarsana SAg, dan dihadiri para guru dan siswa SMP Bina Insani.
Ustadzah Putri menegaskan, “Jika Nabi Muhammad saw sebelum jadi Nabi bisa menjadi remaja yang baik, berarti, KITA juga BISA.”
Baca Juga : SMP Bina Insani Persembahkan Extravaganza, Explorasi Budaya Nusantara
Yang penting, kata dia, ada kemauan untuk berusaha menjadi orang yang baik. Ia lalu mengutip Surat Ar-Ra’d ayat 11, yang artinya, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka.”
Salah satu hal terbaik yang harus dilakukan oleh seorang anak atau remaja adalah belajar dengan sebaik mungkin. “Menuntut ilmu adalah jalan paling cepat menuju surga. Seperti ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, ‘Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”
Pelajari Adab
Salah satu hal yang juga ditekankan oleh Ustadzah Putri adalah pentingnya mempelajari adab. Ia mengutip pernyataan Imam Malik Rahimahullah yang pernah berkata kepada seorang pemuda Quraisy, “Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”
Mengapa demikian pentingnya adab, hingga para ulama mendahulukan mempelajari adab? Ustadzah Putri mengutip pernyataan Yusuf bin Al-Husain, “Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”
Dosen Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu juga mengingatkan para siswa bahwa segala hal yang dikerjakan dan amanah yang dititipkan kepada manusia di dunia ini akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. “Kita harus bertanggung jawab dengan puasa kita, Al-Qur’an kita, pakaian kita, lisan kita, tugas kita, barang yang kita punya, waktu kita, dan aktivitas kita yang lain. Termasuk bertanggung jawab dengan pilihan idola kita, karena seseorang akan dikumpulkan bersama idolanya di hari kiamat,” ujarnya dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Baca Juga : Intip Keseruan Gema Muharram SMP Bina Insani, dari Aneka Perlombaan Islami hingga Santunan Yatim
Ia lalu menyebutkan dua syarat diterimanya ibadah. “Yaitu, ikhlas karena Allah, dan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW,” ujarnya.
Di akhir paparannya, Ustadzah Putri mengajak semua siswa yang hadir untuk move on, dengan mengutip Surat Al-Insyirah ayat 5-7, yang artinya, “Karena sesugguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.”