News  

Ukraina Akan Dipimpin Oleh Pelawak

Milenianews.com, Jakarta – Presiden petahana Ukraina, Petro Proshenko kalah dalam pemilihan Presiden 2019 dari lawannya yang merupakan pelawak kawakan Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Zelensky memenangi pemilihan presiden negara tersebut dengan mendapatkan 70% suara. Hal itu sesuai degan yang diindikasikan Exit Polls.

Dalam pidatonya Zelensky mengatakan tidak akan pernah mengecewakan rakyat nya. “Saya tidak akan pernah mengecewakan Anda,” katanya dikutip BBC.com pada Senin (22/04).

“Saya belum menjadi Presieden. Tapi sebagai warga negara Ukraina, saya bisa bilang kepada semua warga negara bekas Uni Soviet : Lihat kami. Segala sesuataunya akan mungkin!,” tambahnya.

Baca Juga : Google Ikut Rayakan Hari Bumi

Poroshenko Terpilih Menjadi Presiden Karena Kontra Rusia

Meski dalam hitungan jajak pendapat Zelensky menang, hasil penghitungan resmi diperkirakan akan muncul beberapa jam kedepan. Poroshenko yang berkuasa sejak 2014, hanya memperoleh 25 % suara. Atas dasar itu, Ia mengaku kalah dari Zelensky.

Ia mengatakan meski dirinya kalah, namun tidak akan meninggalkan dunia politik. “Hasil pemilu menyisakan ketidakpastian dan ketidakjelasan. Saya akan meninggalkan jabatan, tapi saya hendak menegaskan, saya tidak akan berhenti dari dunia politik,” kata Poroshenko.

Poroshenko terpilih setelah rakyat menginginkan pemeritahan yang tidak memihkan Rusia. Pasalnya, pada Maret 2014 pasukan Rusia mencaplok Semenanjung Krimea yang sebelumnya merupakan wilayah Ukraina.

Sejak saat itu, oasukan Ukraina melawan kelompok separatis dan relawan yang disokong Rusia di bagian Timur wilayah negara itu. Dalam cuitannya, Poroshenko menuliskan, “Seorang presiden Ukraina yang tak punya pengalaman, dapat dengan cepat mengembalikan lingkaran pengaruh Rusia,” cuitnya.

Zelensky Tidak Punya Pengalaman Politik

Sementara Zelensky mengatakan saat jumpa pers bahwa dirinya akan memulai dari awal perundingan damai dengan kelompok separatis Rusia.

Zelensky adalah seorang aktor drama yang membintangi drama satire berjudul Pelayan Rakyat. Tokoh yang Ia perankan adalah seorang guru yang secara tidak sengaja menjadi presiden Ukraina.

Tokoh tersebut terpilih saat cuitannya tentang korupsi menjadi viral di media sosial. Zelensky kemudian menggunakan ketenarannya tersebut untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Bahkan, nama partai politik yang dia dirikan sama dengan judul drama yang dia bintangi.

Baca Juga : Para Ilmuwan Ciptakan AI Untuk Memprediksi Kematian

Strategi Zelensky berfokus pada perbedaan dengan kandidat-kandidat lain dari pada mengedankan kebijakan yang konkret untuk kedepannya. Karena Ia belum berpengelaman dalam dunia politik.

Meski demikian pada putaran pertama dia berhasil menang dengan perolehan lebih dari 30% suara—hampir dua kali lipat dari raihan suara Poroshenko sebesar 15,95% suara.

Tanggapan Masyarakat Ukraina

Para analis menyakini gaya informal Zelensky dan ikrar untuk membersihkan politik Ukraina dapat diterima para pemilih yang tidak sepakat dengan kepemimpinan Poroshenko.

Dengan mengesampingkan taktik kampanye konvensional, Zelensky memanfaatkan karakter yang dia perankan di televisi dengan berjanji mengakhiri korupsi dan melepaskan cengkeraman oligarki di Ukraina.

Para ahli menilai para pendukung Zelensky yang muak dengan kiprah politikus lama serta praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme terdorong oleh karisma dan pesan anti-korupsinya.

Di laih pihak, pihak oposisi skeptis dengan jejak rekam Zelensky sekaligus risau lantaran dia punya hubungan dekat dengan miliuner Ihor Kolomoyskyi.

Mereka mengutarakan keraguan bahwa Zelensky bisa meredam kaum oligarki dan kuat menghadapi Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sumber : BBC News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *