News  

Sinergi Dakwah Diwujudkan dengan Menugaskan 6 Dai Muda ke Pedalaman Sumut

Laznas BMH bersama Pos Dai Sumatera Utara (Sumut) melepas  6  dai muda yang akan bertugas di wilayah pedesaan dan pedalaman Sumut, Sabtu (27/1/2024). (Foto: Dok BMH)

Milenianews.com, Medan– Indahnya kehidupan di  bawah naungan cahaya Islam hendaknya dirasakan secara luas dan merata oleh segenap Masyarakat. Tidak hanya diwilayah perkotaan tapi diharapkan juga dapat menjangkau masyarakat yang jauh di   wilayah pedesaan dan pedalaman. Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang berkesinambungan untuk dapat mewujudkannya.

Terbaru, dalam hal tersebut, Lembaga Zakat Baitul Maal Hidayatullah (BMH) mendukung penugasan dai ke pedalaman dan daerah minoritas Sumatera Utara. Mereka merupakan dai tangguh Hidayatullah yang tergabung dalam kordinasi Pusat Persaudaraan Dai Indonesia (Pos Dai) Sumut

Simbolik wisuda dan penugasan dai ditandai dengan pengalungan  surban oleh Ketua Pos Dai Sumut, Syukron Khairi Nasution yang didampingi oleh Manager Program dan pemberdayaan BMH Sumut, Usman Ali kepada setiap dai yang akan bertugas.

“Penugasan kali ini, ada 6 orang dai muda. Mereka akan melakukan dakwah di pedalaman melalui berbagai kegiatan pembinaan dan pendidikan. Daerah prioritas tujuan dakwah mereka di kabupaten Samosir, Dairi, Labuhan Batu Utara dan Labuhan Batu Selatan. Mereka bertugas tanpa batas waktu,” Ujar General Manager BMH Sumatera Utara, Lukman BAMS, Sabtu (20/1/2024).

Para dai sangat berbahagia mendapat tugas dakwah ke daerah. Seperti dituturkan oleh Damar (20 th) asal Tanjung Balai yang mendapat tugas di Labuhan Batu Selatan. “Melalui wisuda dan penugasan ini semoga di  tempat tugas nanti kami dapat memberikan yang terbaik kepada masyarakat Dalam penugasan dibutuhkan banyak pengorbanan, semoga perjuangan ini dapat mendukung terbangunnya peradaban Islam,” tuturnya dalam rilis yang diterima Milenianews.com.

Baca Juga : BMH Bantu Pembangunan Masjid Pesantren Penghafal Qur’an di Mataram

Hal sama juga disampaikan Arifmansyah Zendroto (20 thn), asal Pulau Nias yang mendapat tugas di Kabupaten Dairi. “Terima kasih dukungannya pada kegiatan Sekolah Dai yang telah melahirkan dai seperti kami,” ucapnya.

Peran dan kiprah para dai tidak sebatas dakwah dengan lisan. Kehadiran mereka diharapkan menjadi penyelesai problema masyarakat. “Mereka hadir sebagai guru dan pemberdaya juga. Pahlawan kebaikan,”  tambah Lukman.

Lulusan Sekolah Dai Medan

Ia menjelaskan, terkait kualitas dai muda yang ditugaskan kali ini, mereka adalah lulusan dari program Sekolah Dai Medan angkatan pertama. “Melalui program tersebut, mereka menjalani pendidikan selama 1 tahun secara gratis. Berbagai pengetahuan dan keterampilan diberikan kepada mereka dalam masa Pendidikan,” paparnya.

Ia menambahkan, mereka dibimbing oleh para praktisi dakwah yang telah lama berkecimpung dalam perjuangan dakwah, khususnya di   daerah pedalaman. Jadi, pengetahuan dan bekal yang mereka miliki sangat berkesesuaian dengan kondisi arena dakwah di masyarakat.

Tingginya kebutuhan dai,  khususnya yang dakwah di pedalaman, menggerakkan Hidayatullah sebagai ormas terbesar ke-3 di Indonesia menguatkan peran melalui berbagai upaya dan kreativitas untuk melahirkan kader dai. “Melalui Sekolah Dai yang telah berjalan di beberapa kota, diharapkan menjadi lumbung pembibitan kader dai yang siap tugas,” ujar Lukman.

Diakui Lukman, problematika  pembiayaan yang kerap dihadapi dalam mengkesinambungkan program pembibitan dai ini dapat diurai dan dituntaskan dengan optimalisasi penyaluran zakat dan infak  melalui lembaga resmi seperti BMH yang telah mendapat izin operasional dari Kementerian Agama.

“Zakat dan sedekah yang disalurkan melalui BMH menjadi instrumen perekat dalam menjaga harmonisasi dan melanggengkan sinergi dalam meluaskan dakwah dan pembinaan hingga jauh ke wilayah pedesaan dan pedalaman Nusantara,” kata Lukman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *