Milenianews.com, Jakarta – Dalam memulai sebuah bisnis, menjadi tantangan yang tidak mudah. Para pengusaha yang sudah sukses, pasti pernah menempuh perjalanan bisnis yang melelahkan. Terutama bagi kamu yang belum tahu Cross Selling, harus mampu memahaminya.
Apalagi dalam memulai sebuah startup, membutuhkan mentalitas yang kuat. Bahkan, banyak sekali perusahaan startup yang gulung tikar karena kalah saing.
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sebagai Kampus Digital Kreatif, mengajarkan mahasiswanya bagaimana cara memulai bisnis sendiri, berdasarkan aspirasi dan kemampuan mahasiswa.
Baca Juga : Persiapan Resesi Bagi Kaum Milenial, Ada 3 Cara!
Melalui pembinaan lembaga BSI Startup Center (BSC), kampus menyediakan fasilitas untuk agar mahasiswa menjadi lebih inovatif. BSC menyediakan mentor bagi mahasiswa untuk membangun bisnis yang dimulai dari sebuah ide.
Mahmud Syarif selaku Kepala Bagian BSC Universitas BSI mengatakan, kampus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan ide bisnisnya.
“Membangun bisnis membutuhkan strategi yang baik, termasuk cross-selling. Ini bisa menjadi strategi pemasaran yang dapat meningkatkan bisnis. Baik untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, yang melibatkan penjualan produk terkait berdasarkan minat konsumen, maupun meningkatkan penjualan perusahaan untuk menumbuhkan dan meningkatkan pelanggan,” jelas Mahmud, kepada media, Senin (10/10).
Menurutnya, kepuasan pelanggan sangat penting untuk menganalisis data terkait dengan teknik cross selling.
Berikut beberapa cara dalam menerapkan cross selling seperti melansir Startup Studio:
1. Identifikasi produk dan layanan
Identifikasi pelanggan di mulai dengan data yang dikumpulkan dari konsumen di setiap tahap pembelian.
Hal ini akan membantu menargetkan target yang tepat dalam mengidentifikasi kandidat terbaik untuk strategi cross selling.
2. Identifikasi konsumen yang cocok untuk cross selling
Mengolah informasi yang kita punya, dengan realita lapangan yang terjadi, akan lebih baik dengan bantuan software Artificial Intelligence (Kecerdasan buatan).
Dengan begitu, akan lebih mudah mengetahui minat konsumen pada produk sehingga tidak menghubungi konsumen secara manual.
3. Mengembangkan strategi marketing
Setelah mengidentifikasi konsumen, selanjutnya mengembangkan strategi marketing dalam meningkatkan keberhasilan cross selling.
Baca Juga : Kuasai Digital Marketing, Agar Penjualan Laris Manis
Pengembangan strategi ini melihat dari produk yang kita jual, harus sesuai kebutuhan konsumen, harga jual, tepat sasaran, dan cara promosi.
Cross selling memfasilitasi penciptaan situasi ideal yang meningkatkan keuntungan perusahaan dengan kepuasan pelanggan berdasarkan kebutuhan konsumen. Hal ini membuat cross selling menjadi strategi pertumbuhan yang kuat bagi perusahaan.(Ozi)
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.