Kemenkes Akan Masukan Materi Kesehatan ke Dalam Pembelajaran di Sekolah

Milenianews.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), dan Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen melakukan integrasi materi kesehatan ke dalam pembelajaran sekolah. Menandai komitmen ini, mereka menandatangani kerja sama di Balai Sudirman, Jakarta Selatan pada Senin (4/12) pekan lalu.

Bersamaan dengan itu, mereka sekaligus meluncurkan perangkat ajar kesehatan. Hal tersebut menandakan kolaborasi dalam menyehatkan anak bangsa dalam memberikan perubahan positif bagi peningkatan literasi kesehatan masyarakat.

Baca juga: 10 Kandungan Alami Buah dan Sayur untuk Jaga Kesehatan di Musim Hujan

Menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, bersama dengan Kemendikbud dan Kemenag bertanggung jawab untuk memajukan rakyat Indonesia. Ia mengatakan bahwa kemajuan tersebut berawal dari masyarakat yang pintar dan sehat.

“Menjaga orang agar sehat itu dua, satu orangnya mesti tahu, mesti ngerti, dan tahu bagimana caranya hidup sehat. Kedua, dia mesti berperilaku, bertindak, hidup dengan gaya sehat, namanya preventif jangan sampai sakit,” kata Menteri Budi.

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik upaya bersama ini. Pihaknya meyakini integrasi materi kesehatan dalam kurikulim pendidikan dalam upaya menciptakan generasi yang lebih baik ke depan.

“Bekerja sama dengan Kemenkes, bisa bersama-sama mengkurasi materi yang guru sampaikan untuk bisa menyebarluaskan ke seluruh Indonesia. Dengan platform Indonesia Mengajar, guru-guru bisa saling belajar,” jelas Suharti Sekretaris Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Baca juga: Zi.care Berkolaborasi dengan iForte Tingkatkan Digitalisasi Layanan Kesehatan

Terdapat 22 topik materi kesehatan

Dalam kegiatan launching tersebut, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Endang Sumiwi menyampaikan, terdapat 22 topik kesehatan perilaku sehat oleh anak usia sekolah. Topik tersebut berfokus pada perilaku terkait gizi, sanitasi serta kesehatan jiwa.

Kemudian juga kesehatan reproduksi, imunisasi, aktivitas fisik, pemeriksaan kesehatan, kepatuhan pengobatan, hingga ke siap siagaan bencana.

Pengembangan perangkat ajar kesehatan tersebut bekerja sama dengan praktisi kesehatan dan pendidikan. Selian itu juga dengan organisasi profesi IDAI, Perki, PDSKJI, Psikolog anak, Kemendikbud Ristek, dan Kemenag sejak akhir tahun 2022.

Pada progres pengembangannya, sebanyak 19 perangkat ajar kesehatan telah diunggah di platform Merdeka Mengajar. Kemudian sebanyak 27 perangkat ajar kesehatan dalam proses kurasi, serta 11 perangkat ajar kesehatan siap untuk kurasi, dan 94 perangkat dalam proses pengembangan dan finalisasi.

Baca juga: Dr. Lula Kamal Dukung Program Kapal Kesehatan dokterCARE di Papua Barat Daya

“Kemudian yang paling banyak diunduh kedua adalah ‘Faktor Obesitas pada Anak’ untuk fase C, yaitu SD kelas 5 dan 6. Kemudian yang ketiga adalah Komik Makan Gizi Seimbang ini untuk fase C, yaitu SD kelas 5 dan 6,” lanjut Endang.

Saat ini, terdapat tujuh provinsi yang telah melalui proses tersebut. Provinsi antara lain Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Selatan.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *