Milenianews.com, Jakarta – Kelompok garis keras ISIS menyerbu Universitas Kabul, Senin (2/11) dan menewaskan 22 orang termasuk mahasiswa. Para mahasiswa sedang berada dalam ruangan kelasnya. Presiden Ashraf Ghani mengumumkan, Selasa sebagai hari berkabung nasional untuk menghormati para korban.
Pasalnya, sang presiden dulu pernah mengajar di Universitas tersebut dan menyebut tindakan itu sebagai “tindakan teror yang tercela”.
Baca Juga : Berkabung, Ledakan Hebat terjadi di Ibu kota Lebanon, Beirut
“Lembaga akademisi ini masih membuat hati saya bergetar. Serangan hari ini membuat kita berduka,” katanya mengutip Antara, Selasa (3/11).
Bendera setengah tiang berkibar untuk peringati hari berkabung Nasional
Pasukan keamanan Afghanistan langsung tangani kejadian tersebut dan menembak mati kelompok bersenjata dari kelompok radikal ISIS itu. Kantor berita milik kelompok garis keras itu, Amaq, sendiri yang mengklaim itu adalah perbuatan mereka.
Mereka memang menargetkan acara di universitas dalam rangka perayaan akhir. Bahkan tersebar foto-foto para mahasiswa yang tewas terbaring di ruang kelas, dan ada yang meninggal sambil menindih buku mereka. Serangan di Universitas Kabul kemarin ini, menjadi yang kedua kalinya terhadap sebuah lembaga pendidikan yang ISIS lakukan.
Baca Juga : Bom Rakitan Taliban Meledak di Afghanistan, Puluhan Anak Madrasah Terluka
Sebelumnya, pada 24 Oktober, terjadi ledakan bom bunuh diri yang menewaskan 24 orang. ISIS kembali menyatakan mereka yang menyebabkan hal tersebut. Kekerasan melanda Afghanistan saat pemerintah dan Taliban melakukan pertemuan untuk kesepakatan perdamaian.
Pada masa berkabung ini, bendera Afghanistan akan berkibar setengah tiang termasuk di kantor-kantor diplomatik Afghanistan seluruh dunia.(Rifqi Firdaus)
