News  

Indonesia ajak Cina Kerjasama dalam Tangani Masalah Sampah Plastik

Sampah Plastik Indonesia Cina

Milenianews.com, Jakarta – Sampah di Indonesia, terutama sampah plastik menjadi masalah yang belum terselesaikan selama betahun-tahun. Pemerintah dirasa perlu mempercepat perbaikan sistem pengolahan sampah plastik tersebut.

Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono, Indonesia akan bekerjasama dengan Cina dalam pengelolaan lingkungan, khususnya polusi dan sampah plastik.

Sumbangan Limbah Sampah Kedua Negara yang Terbanyak

Cina berada diurutan pertama yang menyumbang limbah sampah plastik dunia. Penelitian Jenna R. Jambeck dari University of Georgia pada tahun 2010 menyebutkan, ada 275 juta ton sampah plastik dari seluruh dunia.

Baca Juga : UBSI Deklarasikan Kampus Bebas Sampah Plastik

Cina menyumbang sebanyak 3,53 juta ton setiap tahunnya sementara Indonesia dibawah Cina. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan.

Nono juga menyebut hal tersebut menjadi persoalan yang kritis yang harus ditangani kedua negara tersebut secara bersama. Meski pemerintah Indonesia sudah melakukan langkah untuk mengatasi sampah secara massif namun belum efektif.

“Mengenai sampah, ini penting bukan hanya sekedar sampah plastik,” katanya dikutip Indozone, Jumat (8/11). Pemerintah sendiri sebelumnya sudah gencar, mengkampanyekan pengurangan penggunaan sampah plastik terutama pada minuman dan makanan instan.

“Tidak lagi plastik, tetapi kaca. Kita tau Cina juga sedang melakukan upaya itu, kita nanti akan belajar juga ke Cina,” lanjut Nono.

Produsen Minuman Membuat Sampah Plastik Meningkat

Ia juga mengatakan, bahwa harus ada solusi untuk persoalan sampah dan polusi. “Karena bumi harus dijaga habitatnya. Generasi saat ini agar tidak mewarisi kondisi alam yang mengenaskan untuk generasi yang akan datang,” jelasnya.

Banyaknya produk minuman menggunakan plastik sekali pakai untuk packaging, menyebabkan pencemaran plastik di Indonesia terus meningkat. Dilaporkan CNBC Indonesia, pertumbuhan industri pengolahan minuman mencapai 24,2 % per tahunnya. Hanya kalah dari industri pakaian jadi.

Baca Juga : Warga Filipina Gotong Royong Bersihkan Sungai Penuh Sampah

Makanya, banyak gerai ritel modern maupun tradisional mudah ditemukan produk minuman-minuman tersebut. 

Sementara, kunjungan DPD ke Cina dalam rangka kunjungan kerjasama antar parlemen. Kedua negara tersebut notabene merupakan negara dengan penduduk terbesar dunia dan punya banyak persoalan lingkungan yang tak berbeda jauh. (Ikok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *