Air Terjun Tri Sakti, Tempat Wisata Baru di Bengkulu

Air Terjun Tri Sakti, Tempat Wisata Baru di Bengkulu
Sumber : Antara News

Milenianews.com – Air Terjun Tri Sakti terletak di Desa Belitar Seberang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Air terjun ini memiliki ketinggian 84 meter dan tercatat sebagai air terjun tertinggi di Bengkulu.

Selain itu, air terjun ini juga memiliki keunikan berupa dua jenis mata air jatuh dari bebatuannya, yakni air dingin dan air hangat. Air Terjun Tri Sakti semakin ramai dengan wisatawan sejak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) resmi membuka dan mengelolanya pada awal 2021.

Sebenarnya air terjun ini sudah ada sejak 2012, namun saat itu masih menjadi lahan pribadi milik warga di Bengkulu.

Mengutip dari Antara (29/4), Soleh SP, ketua BUMDes Belirang mengatakan, Air Terjun Tri Sakti mengatakan, pada 2020 lahan yang menjadi kawasan air terjun ini seluas 1,5 hektare ini merupakan hibah dari warga ke Desa Belitar Seberang untuk menjadi obyek wisata umum. Di lahan ini terdapat tiga air terjun dingin dan panas. Selain itu di sini juga ada kolam air panas untuk berendam.

Baca Juga : Traveloka Travel Trend: 3 Destinasi Wisata Lokal yang Paling Diminati di Awal Tahun 2021

Perubahan Nama Air Terjun

Setelah lahannya dihibahkan ke desa, selanjutnya objek wisata ini berubah nama. Sebelumnya air terjun ini bernama Air Terjun Tri Muara Karang kemudian berubah menjadi Air Terjun Tri Sakti. Nama ini mengambil konsep Tri Sakti Bung Karno, berupa berdaulat dalam politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

“Karena penduduk sini banyak berasal dari Blitar, Jawa Timur, tempat Bung Karno dimakamkan sehingga dinamakan Air Terjun Tri Sakti,” terang Soleh.

Pengelola wisata telah membangun sarana pendukung seperti gazebo, WC, hingga anak tangga. Tentunya dengan bantuan penyertaan modal dari dana desa 2021 melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Belirang Desa Belitar Seberang sebesar Rp25 juta. Ini masih bertahap hingga nantinya perbaikan jalan ke tempat wisata akan mulai di lakukan.

Air terjun yang berada di Desa Belitar Seberang ini berjarak sekitar 40 km dari Kota Curup (ibu kota Rejang Lebong), atau berjarak sekitar 5 km dari Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, Bengkulu. Pengunjung yang datang akan mendapatkan pelayanan dan sambutan dari pengelola lokasi wisata.

“Pengunjung yang hendak datang ke tempat ini bisa berjalan kaki atau mengendarai sepeda motor. Namun karena jalannya turun naik maka akan lebih cepat dengan menggunakan sepeda motor karena jaraknya dari desa sekitar 2 km,” terangnya.

Paket Wisata

Untuk sobat milenia yang suka traveling, pihak pengelola obyek wisata Air Terjun Tri Sakti, Bengkulu ini tengah menyiapkan paket wisata yang menarik.

“Saat ini kita sudah menyiapkan paket wisata senilai Rp150 ribu per orang. Dengan layanan antara lain antar jemput dari desa menuju lokasi air terjun, jamuan minum kopi di rumah inovasi, makan siang dan eko wisata ke rumah pengelolaan nira,” kata pengelola wisata, mengutip dari Antara(29/4).

Sobat yang mengunjungi Air Terjun Tri Sakti akan mendapatkan layanan antar jemput ke lokasi wisata. Jarak tempuh dari desa ke lokasi wisata sekitar 2 km dengan jalur yang masih tanah dan bebatuan serta tebing terjal. Sehingga Antar jemput ini menggunakan sepeda motor yang sudah mengalami modifikasi.

Namun sobat tidak perlu takut karena pengemudinya sudah handal dan menguasai medan.

Selain itu, nantinya sobat juga bisa menikmati permainan canyoning, yakni turun dari atas air terjun hingga ke dasar. Permainan ini menggunakan peralatan panjat tebing dengan ketinggian 84 meter. Para pengunjung ini akan dipandu tenaga ahli sehingga bisa menuruni air terjun.

“Pengunjung yang membeli paket ini juga bisa melihat aktivitas pengolahan air nira hingga menjadi gula aren. Mereka ini akan melihat proses penyadapan hingga memasaknya. Pengunjung ini bisa menikmati langsung air nira yang disadap dari batangnya,” urai Soleh SP, ketua BUMDes Belirang.

Baca Juga : 7 Fasilitas di Taman Wisata Alam Angke Kapuk

Paket wisata BUMDes Belirang tersebut merupakan konsep pengelolaan wisata modern. Konsep ini mereka dapatkan saat mengikuti pelatihan desa wisata oleh Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI) berupa pelatihan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) pada akhir 2020 lalu.

Jalanan menuju ke lokasi wisata itu saat ini masih berbentuk jalanan tanah dan bebatuan menyusuri tebing. Sehingga jika turun hujan akan sulit untuk pengunjung lalui. Maka perhatian dari pemerintah sangat penting untuk membangun sarana prasarana pendukung wisata ini.

Respon (18)

  1. Makin banyak destinasi wisata baru yang mulai diexplore, jdi masyarakat bisa banyak pilihan lgi untuk wisata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *