Budaya  

Deklarasikan Akulturasi Budaya Antara Budayawan Jabar dan Jateng

Milenianews.com, Banjar – DEWAN Kebudayaan Kota Banjar (DKKB) mempertemukan dua budaya yang berbeda, Sunda dan Jawa untuk Deklarasikan Akulturasi Budaya. Kedua budaya tersebut dipertemukan dalam sebuah pertunjukan Gelar Karya Budaya. Yang mengusung tema “Akulturasi Budaya Perbatasan Sunda-Jawa”, di areal persawahan, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Minggu (10/11/2019) malam.

Dilansir dari galamedianews(11/11) Wakil Ketua DKKB, Syarif Hidayat menerangkan, penyatuan dua budaya ini sudah masuk pedoman kinerja DKKB. Tepatnya pada 7 Agenda Strategi Kebudayaan Kota Banjar. Menurutnya, sebagai wilayah dengan nilai keunikan tersendiri, Banjar harus memiliki budaya yang menjunjung tinggi nilai perdamaian.

Selama ini, terdapat dogma di masyarakat bahwa Sunda dan Jawa tidak dapat dipersatukan akibat ada dendam lama yang tak kunjung sembuh yaitu dampak peristiwa perang bubat antara Galuh dan Majapahit.

Syarif menegaskan, secara geografis Banjar merupakan daerah perbatasan dua provinsi. Secara antropologi pun hidup dalam akulturasi budaya.

“Maka, perlu kiranya kami DKKB mendorong terciptanya ekosistem dan iklim kebudayaan yang mengakomodir dua budaya tersebut. Melalui gelar karya budaya yang dihadiri oleh Budayawan Cirebon, Galuh dan Yogyakarta ini, kami inginkan sampaikan Jabar juara dalam budayanya. Dengan adanya akulturasi budaya ini merupakan nilai luhung yang harus terus ditanamkan semua lapisan masyarakat,” paparnya.

Deklarasi akulturasi Budaya
Sumber : galamedianews / Agus Supriyatman

Festival Rakyat Langensari Pertemukan Budayawan Jabar dan Jateng untuk Deklarasikan Akulturasi Budaya

Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Dewan Kebudayaan Kota Banjar (DKKB). Bagi dia dengan adanya DKKB akan sangat membantu visi misi Banjar juga Jawa Barat.

“Kami memiliki visi misi mengembangkan Banjar menjadi daya tarik. Melalui Dewan Kebudayaan ini adalah pintu gerbang Banjar menuju perwujudan daya tarik sehingga masyarakat akan mandiri dalam perekonomiannya,” jelas dia.

Baca Juga: 2 Benda Cagar Budaya Hilang secara Misterius di Area Persawahan Klaten

Nana berpesan, menjadi pengurus Dewan Kebudayaan bukan hanya para seniman saja melainkan orang-orang yang memiliki visi dan semangat yang sama dalam membangun daerah Banjar. Nana memberikan motivasi kepada Ketua Harian DKKB untuk tidak patah semangat, tetap berkarya dan terus memberikan terobosan baik demi pemajuan kebudayaan. Meskipun dalam perjalananannya akan terdapat dinamika.

“Saya menginginkan Gelar Karya Budaya ini harus dilanjutkan terus. Dan bahkan saya menginginkan Gelar Karya Budaya ini dilaksanakan dengan tingkat peserta se-Jawa Barat. Ini harus kita bicarakan bersama-sama,” tuturnya.

Gelar Karya Budaya tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Festival Rakyat Langensari (Viral) II yang digelar oleh Pokdarwis, Genpi dan bekerja sama dengan Dewan Kebudayaan Kota Banjar. Seniman Jabar dan Jawa Tengah hadir untuk mendeklarasikan akulturasi budaya di Kota Banjar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *