News  

Kisah Edy, Kepala Sekolah Berprestasi yang Dulunya Penjual Bunga!

Kisah Edy Kepala Sekolah

Milenianews.com, Jakarta – Edy Susanto adalah Kepala Sekolah di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) dan telah mendapatkan penghargaan sebagai Kepala Sekolah terbaik di Surabaya pada tahun 2017. Kisah Edy yang sukses ini harus melewati perjuangannya yang panjang menjadi Kepala Sekolah.

Ini merupakan periode kedua Edy menjabat sebagai Kepala Sekolah di Mudipat. Selama kepemimpinannya, Edy terus berupaya mengembangkan sekolah, salah satunya dengan mengaktifkan gerakan literasi di SD Mudipat.

Namun, perjalanan menuju kesuksesan bagi Edy tidaklah mudah. Ia mengalami masa-masa sulit, termasuk menjadi penjual bunga keliling. Namun, dengan semangat dan determinasi yang kuat, Edy berhasil mengatasi rintangan tersebut dan mencapai posisinya saat ini.

Baca juga : Kisah Viral Derlin yang Jualan Sambil Bersekolah!

Kisah Edy sang Kepala Sekolah

Dari gembala kambing sampai jual bunga

Edy berasal dari Desa Karangsemi, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Sebagai anak ke-4 dari 6 bersaudara, ia tumbuh menjadi sosok yang mandiri. Bahkan sejak bersekolah di SD, Edy telah aktif dalam menggembala kambing, dan hal ini berlanjut hingga sekolah menengah pertama (SMP).

“Saya mulai menggembala kambing sejak kelas 3 SD, waktu itu orang tua ingin melatih kemandirian, bahkan saat kemarau tiba saya harus menggembala keluar desa,” kenang Edy dalam situs Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, dikutip Selasa (4/6).

Kerja serabutan untuk biaya kuliah

Edy mengungkapkan bahwa ia harus menyediakan dana sendiri untuk melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi. Ibunya bekerja sebagai penjual nasi pecel, sementara ayahnya sudah pensiun. Untuk mewujudkan cita-citanya, Edy memutuskan untuk merantau ke Surabaya. Dengan semangat yang tinggi, ia memulai usaha sebagai pedagang bunga keliling.

“Akhirnya setelah itu saya kerja berjualan bunga, naik sepeda ontel dari pesanan satu ke pesanan yang lain, saya mengambil bunga di daerah Wadung Asri Tropodo,” kata Edy.

Baca juga : Kisah Arsinta Pramita, Anak 16 Tahun yang Lolos di UTBK SNBT Unair 2023

Selain berjualan bunga, Edy juga melakukan pekerjaan serabutan seperti menjual kain agar dapat membiayai kuliahnya. Melalui usaha tersebut, ia berhasil mengumpulkan tabungan yang cukup untuk mendaftar kuliah.

Mengambil jurusan Bahasa Inggris

Edy mendaftar sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surabaya, jurusan bahasa Inggris. Meskipun menjadi mahasiswa, Edy tetap melanjutkan usahanya sebagai penjual bunga dan juga memasang gip.

Selain itu, Edy juga bekerja di SMA 10 Nopember. Karena keuletannya dan kedisiplinannya, jam kerja Edy pun semakin bertambah.

Edy juga mengungkapkan bahwa ia sempat memberikan les privat pada waktu sore sebagai pekerjaan tambahan. Selain itu, ia juga pernah mengajar di SMP Wachid Hasyim dan bekerja di LSM T2KP Proyek Pengentasan Kemiskinan. Dengan juggling berbagai pekerjaan dan kewajiban akademiknya, Edy telah menunjukkan ketekunan dan komitmen yang kuat.

Jadi Kepala Sekolah berprestasi

Edy memulai karirnya di SD Mudipat pada tahun 2003. Ia memprakarsai ekstrakurikuler band dan mendapatkan penghargaan sebagai pemecah rekor band termuda di tingkat SD. Setelah 9 tahun, Edy dipromosikan menjadi wakil kepala sekolah dan akhirnya menjadi kepala sekolah pada tahun 2014-2018.

Edy mendorong pengembangan literasi di sekolah, yang berhasil membuat SD Mudipat meraih penghargaan juara 1 literasi terbaik di Surabaya tahun 2018.

Baca juga : Kisah Mahasiswa Lulus Tanpa Mengerjakan Skripsi di UM Surabaya!

Tak hanya itu, Edy juga meraih penghargaan sebagai kepala sekolah terbaik di Surabaya tahun 2017. Ia juga berhasil memenangkan kompetisi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara individu yang diadakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Edy percaya bahwa keberhasilan akan datang bagi mereka yang sungguh-sungguh dan berusaha dengan sepenuh hati.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *