Milenianews.com, Jakarta – Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), akan selenggarakan Rembug Nasional, pada 1 sampai 3 Juli 2022 di Bali. Dalam kegiatan yang berlangsung di Bali Nusa Dua Center, Kawasan Terpadu ITDC NM/1, Nusa Dua Bali ini, juga akan menggelar Rapat Pengurus Pusat Pleno (RPPP) ke-1.
Rembug nasional ini akan menghadirkan tokoh-tokoh penting Indonesia. Tiga tokoh berpengaruh nasional hadir sebagai keynote speaker. Mereka yakni Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto dan Ketua Umum APTISI Pusat, M Budi Djatmiko.
Baca Juga : Kampus Berbasis Teknologi Komputer, Sebagai Lokomotif Utama Perubahan di Bidang Digital
Lalu, akan hadir sebagai narasumber Nadiem Makarim, Mendikbudristek RI, Syaiful Huda, Ketua Komisi X DPR RI. Selain itu ada Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani dan Ari Purbayanto, Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT.
Semua narasumber akan membahas sesuai tema acara tentang “Digitalisasi Berbasis Blockchain, Tantangan Masa Depan dan Reformasi Pendidikan Tinggi”.
Ketua Umum APTISI Pusat, M Budi Djatmiko mengatakan, perguruan tinggi swasta di Indonesia, perlu memiliki satu kesepekatan bersama dalam menyongsong era emas tahun 2045.
“Dimana di era emas ini, tentu banyak generasi muda Indonesia yang notabenenya merupakan para lulusan perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. Mereka perlu berbekal pengetahuan teranyar demi siap hadapi tantangan zaman,” ujarnya pada media, Senin (13/6).
APTISI juga akan menghibahkan software kepada PT Swasta pada Rembug Nasional ini
Teknologi blockchain sendiri, katanya menjelaskan, sebagai sebuah isu terkini yang menarik di sebagian kalangan masyarakat. Sebab, saat ini banyak sektor kehidupan masyarakat yang memanfaatkan perkembangan teknologi dari blockchain ini.
“Semakin maraknya teknologi berbasis blockchain, maka perguruan tinggi sebagai tonggak awal tumbuhnya generasi, perlu mempersiapkan SDM yang kompeten di bidang teknologi digital berbasis blockchain ini.”
“Mereka harus paham dan bermanfaat dalam perkembangan zaman. Terlebih, dengan bonus demografi yang dimiliki Indonesia serta era emas di tahun 2045 nanti,” jelasnya.
Acara rembug nasional ini, ungkapnya, mengajak seluruh perguruan tinggi swasta untuk berembug menyelesaikan berbagai solusi. Atas permasalahan perguruan tinggi Indonesia khususnya perguruan tinggi swasta. Untuk kemudian disampaikan kepada Presiden, DPR RI, Kementerian Pendidikan dan pihak terkait.
Selain itu, Budi juga mengatakan, dalam Rembug Nasional nanti, APTISI-Edufecta akan memberikan hibah berbentuk software SIM Manajemen Terpadu Perguruan Tinggi seharga Rp. 5 miliar.
Baca Juga : Perguruan Tinggi Harus Mampu Membuat Model Kampus Cerdas
Hibah tersebut akan diberikan ke seluruh kampus swasta, yang berada di bawah Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan yang hadir di Bali.
“Kami juga akan memberikan seri buku Manajemen seharga kurang lebih Rp 1 juta rupiah, bagi 1000 peserta pendaftar pertama. Dan akan menerapkan tanggal 2 Juli sebagai hari kebangkitan pendidikan swasta Indonesia, untuk diperingati setiap tahun. Hal itu sebagai nilai motivasi, kemajuan dan kebersamaan kampus-kampus swasta Indonesia,” jelas Budi.(Umi)
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.