News  

Ani dan Langkah Terencana yang Mengantarnya Raih Predikat Wisudawan Terbaik UBSI

Wisudawan Terbaik UBSI
Dok. UBSI

Milenianews.com, Semarang – Tidak semua wisudawan datang dengan langkah ragu. Ada yang sudah menyiapkan masa depan bahkan sebelum nama mereka dipanggil ke panggung. Salah satunya Ani Tri Wahyuni, mahasiswa asal Sleman, Yogyakarta, yang berhasil meraih predikat Wisudawan Terbaik dari Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Yogyakarta.

Dan kini sudah melanjutkan pendidikan ke jenjang Sarjana (S1) Sistem Informasi di UBSI kampus Kramat sambil tetap mengikuti kelas daring setiap hari. Ia naik ke panggung wisuda tidak hanya membawa gelar, tetapi juga rencana yang sudah diatur rapi, di Patrajasa Hotel Semarang pada Kamis (20/11).

Baca juga: Mimpi Tidak Boleh Ditunda! Kisah Tasya dari Tegal di Wisuda UBSI Semarang

Ani memperkenalkan dirinya dengan nada yang santai, tetapi terukur layaknya orang yang sudah tahu arah hidupnya. “Saat ini saya sedang melanjutkan pendidikan pada jenjang S1 di Universitas Bina Sarana Informatika kampus Kramat dengan program studi Sistem Informasi,” katanya.

Ani tidak sibuk memamerkan aktivitas, tetapi tahu betul apa yang sedang dikejar. Kesehariannya fokus pada kelas daring, mengerjakan tugas, dan memastikan dirinya tetap berada di jalur belajar.

Kesan pertamanya saat masuk kampus dulu cukup sederhana namun kuat, “Lingkungan kampus cukup nyaman dan mudah untuk beradaptasi. Dosen menyampaikan materi dengan jelas dan saya merasa lebih termotivasi mengikuti perkuliahan.” Terkadang, kenyamanan memang bukan soal fasilitas besar. Ia soal orang-orang yang membuat kita tidak takut belajar.

Ani memilih Sistem Informasi bukan karena ikut geng, bukan karena tren digital, tetapi karena ia membaca peluang seperti orang yang sudah lama mengamati pasar, “Teknologi semakin dibutuhkan di berbagai sektor sehingga lulusan Sistem Informasi memiliki kesempatan yang luas untuk berkarier.” Kalimat itu tidak terdengar seperti ambisi berlebihan, tetapi keyakinan yang tumbuh pelan dari observasi.

Dari sekian mata kuliah, ada satu yang menempel di ingatannya, yaitu Pemodelan Sistem Berorientasi Objek. Bukan hanya karena materinya, tetapi karena pengajarnya. “Ibu Anastasia mengajar dengan cara yang jelas runtut dan mudah dipahami sehingga konsep yang cukup kompleks terasa ringan namun mendalam,” ungkap Ani.

Pengalaman berorganisasi dan kegiatan sosial membuat Ani tidak hanya sibuk dengan laptop. Ia pernah ikut P2MD di Desa Semin Gunung Kidul bersama MAPALA UBSI kampus Yogyakarta. Ia juga terlibat dalam Satuan Karya Kalpataru Sleman yang berada di bawah Dinas Lingkungan Hidup. Dari situ Ani belajar tentang kepemimpinan, lingkungan, dan kerja tim. Ia tampak seperti seseorang yang tidak hanya menghafal teori, tetapi juga turun langsung ke lapangan melihat realita.

Baca juga: Panggung Semarang Menyambut Cumlaude Perhotelan yang Juga Pebisnis Donat Online

Saat namanya diumumkan sebagai peraih Wisudawan Terbaik UBSI, Ani tidak bersuara besar. Ia hanya mengaku, “Saya merasa sangat senang dan bersyukur.” Ia menyebut pencapaian itu sebagai bukti disiplin dan konsistensinya. Tidak ada drama. Tidak ada kalimat berlebihan. Justru dari ketenangan itulah prestasi terasa semakin nyata.

Ketika diminta memberikan tips, Ani hanya menyebut hal-hal yang sering dianggap terlalu sederhana, “Rajin belajar, membaca materi berulang, mengingat poin penting dan konsisten.” Ia percaya otak butuh pengulangan, bukan keajaiban.

Ani kini sedang melanjutkan perjalanan akademiknya, fokus menyelesaikan S1 sambil mengasah kemampuan digital. Kalau nanti ada kesempatan menempuh jenjang lebih tinggi, ia ingin tetap berada di jalur teknologi yang sejalan dengan Sistem Informasi. Ia tidak ingin melompat ke bidang yang hanya sekadar terlihat keren.

Soal kampus, Ani memberi evaluasi tanpa merendahkan, “Sistem pengajaran di UBSI cukup baik dan terstruktur. Materi disampaikan dengan jelas dan relevan dengan perkembangan teknologi.”

Dalam satu kalimat, ia menggabungkan apresiasi dan harapan. Ani juga meninggalkan harapan untuk sesama lulusan dari UBSI yang terkenal sebagai Kampus Digital Kreatif ini, “Semoga lulusan dapat menjadi sumber daya manusia yang kompeten berintegritas dan mampu bersaing di dunia kerja.” Kontribusi nyata, kemampuan adaptasi, dan problem solving menjadi tiga hal yang ingin ia lihat di masa depan teman-teman sealmamaternya.

Untuk adik tingkat, pesannya terdengar seperti catatan kecil yang ditempel di meja belajar. “Manfaatkan waktu sebaik mungkin. Aktiflah dalam organisasi jangan takut mencoba hal baru dan bangun relasi positif,” tambah Ani.

Baca juga: Konsistensi Tanpa Kompromi Antarkan Wisudawan UBSI Ini Raih Cumlaude

Ia menambahkan satu kalimat yang pantas dituliskan di buku catatan, “Setiap proses sekecil apa pun akan bermanfaat untuk masa depan.”

Ani mengingatkan bahwa gelar tidak mengubah hidup tanpa kesadaran untuk terus belajar. Dan di tengah dunia yang bergerak terlalu cepat, ia memilih untuk berjalan tenang sambil membawa disiplin dan keyakinan yang tidak terburu-buru. Dari Sleman ia datang, dari Semarang ia dilantik, dan kini Jakarta menjadi tempat barunya bertumbuh.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *