IESR Luncurkan Kalkulator Karbon Untuk Bantu Masyarakat Kurangi Emisi

IESR Luncurkan Kalkulator Karbon Untuk Bantu Masyarakat Kurangi Emisi

Milenianews.com, Jakarta – Jejak Karbon atau Carbon Footprint adalah jumlah karbon atau gas emisi dari berbagai kegiatan (aktivitas) manusia pada kurun waktu tertentu. Baik oleh individu, peristiwa, organisasi, atau produk, dalam bentuk karbon dioksida ekuivalen. Namun, masyarakat masih belum tahu bagaimana menghitung jumlah karbon. Untuk itu, Institute for Essential Services Reform (IESR) meluncurkan alat penghitung emisi/ kalkulator jejak karbon untuk individu bernama Jejakkarbonku.id.

Peluncuran kalkulator karbon jejakkarbonku.id berlangsung di Ashley Tanah Abang, Jl. KH. Wahid Hasyim 220 A-B, Kp. Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10250. Kegiatan berlangsung pada Jum’at (5/8), pukul 14.00.

Pada 2012, IESR sudah membuat perangkat untuk menghitung jejak karbon, kemudian mereka menyempurnakan kalkulator jejak karbon dengan perhitungan yang lebih aktual. Harapannya, pemutakhiran Jejakkarbonku.id ini dapat membantu individu menghitung jumlah emisi dari kegiatan sehari-hari secara lebih komprehensif.

Selain itu, berdasarkan hasil, kalkulator jejakkarbonku.id ini juga memberikan rekomendasi cara untuk mengurangi emisi pribadi dari penggunanya.

Baca Juga : AIESEC in Unhas Gelar ‘Greentalk Summit 2021’Dalam acara peluncuran kalkulator emisi karbon berbasis website, jejakkarbonku.id, IESR mengundang berbagai narasumber yang ahli di bidang ini. Salah satunya Supriadi, selaku Koordinator Penerapan Teknologi Konservasi Energi Kementerian ESDM RI sebagai keynote speech.Selain itu, hadir juga Fabby Tumiwa selaku Direktur Eksekutif IESR, Farah Vianda selaku Green Economy Program Officer IESR,  Dr Fatmah, selaku dosen Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, serta perwakilan dari pemuda dari Y20 dan Claimate Rangers.

IESR Luncurkan Kalkulator Karbon jejakkarbonku.id untuk kurangi emisi GRK

Dalam panel diskusi peluncuran Jejakkarbonku.id, membahas tentang posisi Indonesia yang sudah termasuk 10 besar negara dengan emisi terbesar di dunia. IESR memandang kesadaran perorangan untuk menghitung emisi karbonnya dan menjalankan gaya hidup rendah emisi. Tujuannya agar mampu berkontribusi terhadap pencapaian target pengurangan emisi sesuai Persetujuan Paris.

Berdasarkan laporan IPCC AR6 WG3, carbon budget (kuota emisi karbon) global hanya tersisa 300-500 Gton CO2e (tingkat kepercayaan >50%) , artinya dengan emisi tahunan karbon global yang mencapai 59 Gton CO, hanya tersisa waktu 5-9 tahun sebelum kenaikan suhu rata-rata global sebesar 1.5 derajat C terlewati.

Fabby Tumiwa, mengatakan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, perlu pula adanya perubahan perilaku manusia secara sistemik.

“Kalkulator karbon Jejakkarbonku.id ini dikembangkan untuk mendorong perubahan perilaku ini. Supaya masyarakat sadar bahwa hal kecil yang masyarakat lakukan sangatlah berpengaruh signifikan pada penurunan emisi karbon,” kata Fabby dalam peluncuran kalkulator karbon Jejakkarbonku.id, Jum’at (5/8).

Kalkulator Jejak Karbon IESR Semakin Mutakhir

Senada dengan Fabby, Farah Vianda, menambahkan jika sebelumnya IESR telah membuat kalkulator emisi karbon. Namun kemudian, IESR menambah beberapa pemutakhiran data pada kalkulator karbon ini untuk memberikan perhitungan emisi gas rumah kaca yang lebih detail.

Ia menyebutkan bahwa kalkulator karbon Jejakkarbonku.id menyediakan penghitungan emisi dari 3 sektor seperti rumah tangga, makanan dan transportasi. Untuk menarik minat pengguna, IESR tetap mempertahankan fitur kompetisi agar mampu mendongkrak semangat menurunkan emisi karbon. Peringkat tertinggi berarti emisi semakin kecil.

“Setiap aktivitas manusia dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca. Kontribusi tiap individu diperlukan untuk mengatasi krisis iklim. Semakin banyak emisi, akan semakin meningkatkan suhu permukaan bumi dan meningkatkan frekuensi kejadian bencana alam, ungkapnya.

“Berangkat dari permasalahan tersebut, kami menawarkan kalkulator karbon untuk menghitung emisi. Dan mendapatkan cara untuk mengurangi emisi itu sendiri,” lanjut Farah.

Fatmah, Dosen Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap jejak karbon akan memicu perubahan sikap untuk menurunkan emisi.

“Edukasi jejak karbon kepada masyarakat sangat perlu. Banyak perilaku yang bisa di edukasi kepada masyarakat. Aplikasi ini sangat baik dan dapat dilakukan kerjasama dengan akademisi untuk memberikan edukasi jejak karbon tidak hanya kepada generasi muda, melainkan juga kepada generasi lainnya,” pungkasnya.

Menghitung Jejak Karbon akan membantu individu dan kelompok untuk mengetahui seberapa besar produksi emisi karbon yang sobat milenia hasilkan pada satu waktu periode tertentu. Untuk melakukan perhitungan tersebut, kalkulator Jejak Karbon ini bisa membantu menghitung emisi kalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *