Milenianews.com, Jakarta – Perusahaan antariksa SpaceX dikabarkan telah menyelesaikan konstelasi satelit layanan direct to cell pertamanya milik Starlink. Diketahui SpaceX pada Rabu lalu, (4/12) telah melakukan peluncuran 20 satelit menggunakan roket Falcon 9 dan 13 satelit.
Peuncuran satelit-satelitt tersebut berguna untuk menghadirkan konektivitas langsung pada gawai pintar tanpa peralatan tambahan. Sementara itu, konstelasi yang selesai itu telah memenuhi persetujuan Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) atas kesepakatan antara SpaceX dan T-Mobile di minggu lalu.
Baca juga: Layanan Starlink di Gaza Aktif Berkat Elon Musk
Konstelasi direct to cell Starlink buah dari kerja sama dengan T-Mobile
Laporan dari Engadget yang dikutip Milenianews, Kamis (12/12) menyebutkan kemitraan antara SpaceX dan T-Mobile selaku perusahaan telekomunikasi di AS dimulai pada 2022. Mereka sejak saat itu menggemborkan rencana untuk masa depan di mana ponsel dapat terhubung ke mana saja dan kapan saja bahkan di tengah lautan yang biasanya merupakan blankspot atau area yang tak terjamah internet.
SpaceX mengatakan konstelasi satelit tersebut mengambil peran seperti menara ponsel di luar angkasa. Sehingga, akan memungkinkan integrasi jaringan yang mirip dengan mitra roaming standar.
Dalam unggahan di akun X bahwa satelit direct to cell akan segera terhubung melalui backhaul laser ke konstelasi Starlink. Hal tersebut otomatis menghilangkan blankspot, dan memberikan kenyamanan bagi pelanggan yang sangat membutuhkannya.
Baca juga: Starlink Resmi Beroperasi di Indonesia
Uji coba direct to cell juga sudah dilakukan perusahaan asal AS itu dengan cara mengirim dan menerima pesan teks pertamanya melalui jaringan T-Mobile di awal 2024. Konstelasi orbit rendah bumi memiliki 6.799 satelit operasional, dan Space.com melaporkan bahwa sekitar 330 dapat terhubung dengan direct to cell.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.
