Milenianews.com – Google memiliki rencana untuk berhenti membuat game sendiri untuk Stadia dengan menutup studio game di Montreal dan Los Angeles. Kabar menyebutkan jika Jade Raymond selaku orang yang mendapatkan kepercayaan dari Google untuk memimpin divisi pengembangan game, akan meninggalkan perusahaan. Wakil presiden dan manager umum Stadia Phil Harrison menulis dalam sebuah blog bahwa Google akan terus berinvestasi dalam layanan tersebut.
“Membuat gim terbaik di kelasnya membutuhkan waktu bertahun-tahun dan investasi yang signifikan, dan biayanya naik secara eksponensial. Mengingat fokus kami dalam membangun teknologi Stadia yang telah terbukti serta memperdalam kemitraan bisnis kami, kami telah memutuskan tidak akan berinvestasi lebih jauh dalam menghadirkan konten eksklusif dari tim pengembangan internal Stadia Games and Entertainment (SG&E)”, kata Harrison. Dikutip dari kiriman blog Google(3/2).
Sebelumnya, Google membuka studio game Stadia pertamanya di Montreal pada tahun 2019 dan mengakuisisi pengembang Journey to the Savage Planet, Typhoon Studios, akhir tahun tersebut untuk mendukung tim.
Baca Juga : Stadia Akan Segera Hadir di iOS Dalam Waktu Dekat ini
Google mengumumkan bahwa studio Los Angeles akan tutup, namun Harrison mencatat bahwa sebagian besar anggota tim akan beralih ke peran lain. Selain itu, Google juga akan membantu mereka menemukan posisi baru. SG&E telah menerbitkan beberapa Game Eksklusif Stadia, termasuk Orcs Must Die! 3, Outcasters dan Submerged: Hidden Depths.
Menurut Harrison, Google percaya bekerja dengan pengembang dan penerbit untuk menghadirkan game pihak ketiga ke platform Stadia adalah “jalur terbaik untuk membangun Stadia menjadi bisnis jangka panjang yang berkelanjutan”.
Pada bulan November 2020 lalu, direktur game Stadia Jack Buser mengatakan ada 400 game yang sedang mereka kerjakan. Judul Stadia eksklusif sedang dalam pengembangan dari studio seperti Harmonix dan Supermassive