Ruang Kedua di Kisah Bahagiamu

Ruang Kedua di Kisah Bahagiamu

Oleh : Dy

Hidup sebagai tempat peraduanmu di setiap waktu
Ini berat harus menjadi aku yg selalu mengerti,
Bahwa sebagian waktumu harus kau bagi kepada seseorang disana
Menyaksikan mu mengukir cerita bahagia bersamanya

Lantas aku disini hanya sebatas kau berikan waktumu sekedarnya
Setiap hari harus menunggu dan berharap kau memberi kabar
Aku sendiri bingung bisa-bisanya aku hidup sebagai orang kedua di hatimu
Sudah jelas ini menyiksa tapi bodohnya aku justru bertahan menjadi ruang kedua

Enggak ngerti lagi sama diri sendiri
Setiap kali kamu datang ke aku di saat kmu butuh bahu
Keluhmu selalu aku damaikan dengan sabarku
Meskipun aku tau ceritamu itu tentang dia yg membuatmu menangis

Jujur,

Aku sebenarnya capek setiap kali kamu datang mengadu
Aku selalu menjadi pendengar baik dan penengah di antara kisahmu dengannya
Setiap kali kamu jatuh tangan siapa yang selalu sedia meraihmu bangkit

Setiap kali kmu sedih,

Tangan siapa yg pertama kali mengusap air matamu yang jatuh
Peluk siapa yg tak pernah meremuk?
Tangan siapa yg tak pernah melepas genggaman
Bukankah itu aku,??

Duniamu selalu sibuk bersamanya,
Namun saat kamu lelah,
Aku selalu kau jadikan tempat pulang untuk sekedar singgah
Menyadari atau tidak kamu selalu menjadikanku seseorang di saat kau butuh sembuh
Meski aku sendiri kepayahan terus-menerus menata hatiku untuk pulih

Bayangin deh,

Gimana rasanya jadi orang kedua di antara kisahmu dengannya
Aku selalu menjagamu tetap utuh dia yang selalu membuatmu rapuh

Lucu yaa,

Kadang perihal perasaan rasa sakit pun tak di hiraukan
Mau enggak mau aku akan tetap menjadi ruang kedua
Meskipun aku sadar ini berat, ini melelahkan,
Tapi ya mau gimana lagi
Memang sudah seharusnya di wajarkan bukan,??
iya..

Tentang luka dan pedihnya bertahan sendirian
Sekarang ini semuanya sudah aku biasakan apa pun itu,
Aku akan menerimanya dengan hati yang memang sudah tak utuh lagi
Sebab luka darimu telah merampas semua rasa sakit yg aku derita,
Terutama perihal mencintaimu yang memang harus aku jaga

Tenang,

Aku enggak akan kemana-mana sejauh-jauhnya aku pergi tujuannya akan tetap sama
Bahwa tempat terbaik untukku pulang,
Hanya kamu satu-satunya rumah terindah yang aku punya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *