Oleh Hadi Suroso
Tak pernah terbayang. Tak pernah juga terencanakan. Kita dipertemukan di sebuah kebetulan. Lalu seiring waktu, kitapun semakin dekat dan bertambah dekat. Ada yang tak biasa. Ada yang berbeda. Ada desiran rasa kurasakan ke sekujurku yang tak bisa kusangkal. Rupanya diam-diam aku mulai mengagumimu.
Mungkin kamu tak tahu. Aku memendamnya. Aku menyimpannya rapat-rapat, meski itu membuatku kian gelisah. Nyatanya, kamu adalah debar dadaku saat namamu disebut. Kamu juga kata-kata tak terucap saat ku menatap. Kamulah rona mozaik pemantik mimpi indahku di kala lelap.
Ada beribu kata manis untuk melukiskanmu. Ada berjuta kalimat bermakna untuk menuliskan tentangmu. Kamu tahu mengapa ? Sebab kamulah diksi yang memberi kekuatan magis pada puisi-puisiku.
Ku akui ada beberapa yang sempat dekat denganku sebelum kita dipertemukan. Namun di antara semua yang pernah, ketahuilah….tak ada satupun debar yang aku rasakan seperti saat dekat denganmu. Kamu adalah sebab dari dadaku kembali berdebar hebat tak karuan. Kamu adalah alasan dari semua gundahku yang tak bisa kujelaskan.
Aku memang lebih banyak memilih menyembunyikan debarku dalam diam, bukan aku tak berani untuk mengutarakan, namun aku ingin kamu dapat mengerti sendiri…betapa aku telah jatuh hati kepadamu. Hadirmu begitu berarti bagiku.
Lalu, jika nanti tiba saatnya kamu tahu bahwa aku mendambamu dengan segenap jiwa dan ragaku, akankah kamu tersenyum manis menyambutku ? Ataukah malah sebaliknya…pelan-pelan kamu melangkah pergi untuk menjauh ?
Apapun itu…aku mengerti, dan aku menghargaimu. Hanya saja satu pintaku, ijinkan aku memeluk debar itu hingga denyutnya berhenti sendiri di tubuh waktu,. Sebab aku tak mungkin sanggup memadamkannya dengan terpaksa, meski itu kamu yang minta.
Bogor, 15042025
Hd’s
Profil Penulis:
Hadi Suroso. Biasa dipanggil Mr/Mas Bob. Aktivitas keseharian, mengajar Math Cambridge di sekolah Bosowa Bina Insani Bogor, guru Bimbel dan juga guru privat SD sampai SMA untuk persiapan masuk PTN. Mulai menyukai menulis sejak satu tahun terakhir, khususnya Puisi dan Refleksi kehidupan sebagai percikan hikmah. Menulis bisa kapan saja, biasanya saat muncul gagasan dan keinginan untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan bagian dari mengasah jiwa dan menggali hikmah.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.com.