Cerpen  

Zaviera-ku

Oleh : Hilda Amalia

Zaviera anak ku mengalami keterlambatan bicara, di usianya yang ketiga dia belum mampu berkomunikasi seperti anak yang lain, hatiku sedih dan rasa khawatir yang amat sangat ku alami, ya aku takut karena sebagian artikel yang ku baca mengindikasikan keterlambatan bicara dengan autisme.

Untuk memenuhi rasa penasaran, aku mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai autisme. Informasi yang aku dapati dari hasil berselancar di dunia maya aku rangkum seperti: Istilah autism berasal dari kata autos yang berarti diri sendiri dan isme yang berarti paham.

Ini berarti bahwa autism memiliki perhatian terhadap dunianya sendiri. Ciri anak autism mulai terlihat sebelum umur tiga tahun. Keterlambatan bicara biasanya adalah gejala autism yang paling sering dialami, gejala lainnya interaksi sosial, anak autism sering menarik diri dari interaksi sosial, suka menyendiri, suka aktivitas yang monoton atau diulang-ulang jika ada perubahan aktivitas maka akan menolak dan berontak, menghindari kontak mata dan sentuhan fisik, anak autism cenderung tidak kreatif, kurang imajinatif dan kurang variatif, suka terpukau hanya dengan satu objek biasanya objek yang berbentuk bulat, tidak dapat memainkan mainan secara benar, tidak menyukai suara bising dan cahaya, tertawa dan menangis tanpa sebab, hiperaktif atau sangat pasif, tidak empati dan tidak memahami bahasa verbal dan non-verbal dalam berkomunikasi.

*****

-Anak ku Normal-

Semakin banyak aku mencari semakin galau hati ini, karena ada beberapa hal yang memang ditunjukan oleh zaviera anak ku yang cantik seperti zaviera (batu alam), sangat aktif tidak bisa diam, dia suka berputar-putar, dan terlambat bicara.

Namun aku sebagai Ibu dapat merasakan bahwa anak ku normal, tidak autism, karena dia mampu membangun kehangatan dengan aku, mampu memahami intonasi suara ku, dia mengerti bahasa verbal ku walau terkadang dia sangat suka memberontak, dia hanya akan melakukan hal yang dia suka ini yang membuat anak ku terkesan tidak mengerti ucapan ku.

Dia sangat rapi, sangat mandiri, seperti dia mampu mengambil benda-benda yang cukup sulit dijangkau, dia menemukan jalannya sendiri tanpa perlu aku ajari. Suatu saat bola nya masuk ke dalam kolong tempat tidur dan cukup jauh dari jangkauannya, seharusnya dia bisa meminta ku mengambilkan bolanya walau hanya dengan bahasa tubuh namun dia lebih memilih masuk ke bawah tempat tidur dan mengambil sendiri tanpa terbentur dan  tanpa kesulitan sama sekali.

Awal dia memegang pensil dan sendok dia selalu mengoperasikan tangan kirinya, dia makan dengan tangan kiri, menulis dengan tangan kiri. Namun saat ini aku sudah mengajarkannya untuk menggunakan tangan kanan, kini dia sudah terbiasa menggunakan tangan kanannya (sekarang menjadi bisa menggunakan kiri dan kanan). Menurut ku dan suami ku dia cerdas, dia pintar, dia sehat, dia tidak autis. “Tapi mengapa anak ku belum bisa berbicara seperti anak yang sebayanya?,” terbesit tanya dalam hatiku.

*****

– Gifted Disinkroni-

Suatu saat aku mencari informasi lain mengenai keterlambatan bicara pada anak, kemudian aku menemukan artikel mengenai anak gifted disinkroni. Gifted disinkroni merupakan anak berbakat yang otak kanannya berkembang pesat namun tidak diikuti dengan keselarasan perkembangan otak kirinya.

Artikel-artikel ini membahagiakan ku, banyak curahan hati ibu-ibu yang anaknya sepertiku, dunia memandang anak ku dengan berbeda,  zaviera ku sayang memang berbeda, dia unik namun dia tidak autis. Gifted disinkroni diperkenalkan oleh  C. Julia Maria van Tiel tahun 2004 dalam buku hasil karya beliau yang membahas keterlambatan bicara pada anak gifted.

Anak-anak gifted yang mempunyai keterlambatan dalam perkembangan bicara ini sering tanpa sengaja terdiagnosa sebagai anak autisme infantil atau jika ia sudah mampu berbicara dengan baik misalnya di usianya yang ke lima atau enam, diagnosanya menjadi ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

Kadang karena ia menunjukkan prestasi yang baik dalam pelajaran maka ia juga terdiagnosa sebagai autis Asperger Syndrom dengan inteligensia tinggi, sementara itu anak-anak Asperger syndrom ini memang sebagian mempunyai inteligensia tinggi namun mempunyai perkembangan bicara yang terlambat dan mengalami perkembangan bahasa semantik dan fragmatik yang baik (Vermuelen, 1999, Hupkens, Mart 2002) .

*****

-Anak Gifted

Aku mulai membaca banyak milis, forum dan buku mengenai anak gifted ini, sedikit banyak terjawab sudah, apa yang membuat ku merasakan anakku bukan autis, anak gifted jika tidak mengalami ketidakselarasan (disinkroni) maka akan menjadi anak yang sangat cerdas.

Dan jika perkembangannya tidak selaras maka kita harus membantu anak kita untuk memperbaiki perkembangannya yang tidak selaras. Anak Gifted dengan Disinkroni juga sering nampak tidak matang secara emosional. Mereka lebih terlihat sebagai anak sembrono, pemarah, dan semaunya.

Ciri-ciri anak gifted adalah  lebih besar dan lebih berat dari rata-rata anak, tak sabaran, cepat dalam perkembangan membalas senyuman dan melihat ke sekililing, waktu tidur yang sedikit, sangat alert, sangat sensitive, perkembangannya cepat, mempunyai pola yang tetap dan teratur, seringkali sangat tergantung, seringkali menuntut perhatian lebih, mempunyai daya ingat yang kuat. Anak gifted sangat mandiri menyukai keindahan, perkembangan motorik kasarnya sangat pesat.

*****

-Tumbuh besar-

Anakku Zaviera, dia lahir dengan berat 2,7 kg dan panjang 47 cm, berat badannya berkembang dengan pesat sehingga dia terlihat seperti bayi besar untuk bayi usia 1 bulan sampai saat ini dia juga dikenal sebagai anak yang bongsor, karena tubuhnya besar dan tinggi.

Perkembangan motorik kasarnya sangat cepat, Zaviera anak ku memiringkan badan di usia 2 minggu, tengkurap dan menegakkan kepala di usia 2 bulan, merambat maju dan mundur di usia 2 bulan 2 minggu, 3 bulan mampu mengangkat kakinya, merangkak di usia 6 bulan, duduk 7 bulan, berdiri atau merambat 8 bulan. Perkembangan yang sangat pesat untuk Zaviera ku. Zaviera sangat memperhatikan keindahan dalam berpakaian, baju selalu dimasukan ke dalam, sandal dan sepatu selalu ditata rapi ditempatnya, padahal aku tidak pernah mengajarinya seperti itu.

*****

-Anakku hebat-

Banyak opini di masyarakat, istilah gifted dikenalkan karena tidak terima anak mereka diberi label autis. Ini opini yang sah-sah saja, karena mereka hanya menilai sedangkan yang berinteraksi setiap hari dengan anak gifted ya orang tuanya. 

Aku ingin memberitahukan pada mereka bahwa anak terlambat bicara jangan langsung diberi label autis, bisa saja dia gifted disinkroni, anak gifted disinkroni ini akan mulai mau berbicara memasuki usia 3 tahun dan akan berkembang terus di usia 4,5 dan 6 tahun.

Seperti yang ku alami, anakku baru mau meniru ucapan ku saat menginjak usia 3 tahun. Saat ini dia sudah mampu berbicara namun memang masih tertinggal untuk anak seusianya. Aku sarankan agar anak seperti ini harus lebih sering diajak bersosialisasi, ku putuskan untuk memasukan anak ku ke sekolah, sekolah yang mau menerima dan mendidik dengan kesabaran yang luar biasa sehingga mampu merangsang keinginan bicara anak ku.

Karena anakku tidak akan mau melakukan sesuatu yang tidak dia inginkan, hal yang terpenting adalah membangun rasa kemauan anak. Dalam kasus Zaviera, aku memang tidak langsung konsultasi dan memeriksakan anak ku ke DSA (Dosen Spesialis Anak), aku belum menempuh jalan itu, karena aku membaca banyak artikel mengenai berbagai jenis terapi, yang aku takutkan apakah anakku nyaman dengan segala macam terapi, karena dia sangat tantrum, “lantas apa yang ku lakukan??”, tanyaku selalu dalam hati.

Kemudian aku mencoba memasukannya ke sekolah dan bersyukur sekolah anakku mendidik anak ku dengan sabar, saat ini kemampuan berbicaranya sudah berkembang baik walau masih tertinggal, aku sangat bersyukur saat ini zaviera ku sayang sudah mampu berkomunikasi, mengajak aku bermain peran, berimajinasi dengan peralatan yang ada, seperti mempergunakan bantal sebagai papan surfing, gantungan baju dijadikan pedang, di sekolahnya Zaviera belajar banyak hal, pagi anakku bersekolah siang hari aku titipkan di sekolah karena aku bekerja.

Di sekolah anakku banyak bersosialisasi, menurutku inilah yang paling penting dari anak seperti Zaviera, di sekolah Zaviera melihat banyak anak dan semua berbicara sehingga motivasi dia untuk mengikuti teman-temannya sangat besar. Dan aku pun mengganti susunya dengan susu soya, dari beberapa artikel yang ku baca, anak dengan riwayat alergi susu sapi berpotensi mengalami keterlambatan bicara, kemudian aku ubah pola asuhku, tidak ada lagi bentakan walau dia sangat tantrum, walau dia sangat membuat ku frustasi, bentakan dari kita terutama ibunya hanya akan menambah ketidakmauannya untuk berbicara, meluangkan waktu untuk terus berinteraksi dengannya, ajak berbicara lebih sering, kuberi dekapan dan pelukan manja, kuluangkan waktu untuk membangun kehangatan dengannya, banyak-banyak menyanjungnya, memujinya dengan perkataan lembut, dan yang paling penting harus sabar. Aku menyekolahkan anakku di kelas toddler saat usianya umur 3 tahun, saat ini umur Zaviera mau 4 tahun april ini.

“Pesanku untuk para ibu semangat dan yakin akan kemampuan anak kita, karena setiap anak itu pintar dan jenius. Selamat berjuang para ibu, mendidik anak pintar menjadi hebat itu biasa, mendidik anak yang disinkroni (tidakselaras) menjadi anak hebat itu nikmat sekali rasanya dan sangat luar biasa. Bagi ku saat ini membuat anakku mampu mengikuti perkembangan teman-temannya dalam hal bicara adalah sesuatu yang sangat menyibukanku dan juga menyenangkan. Mari berjuang para ibu demi anak kita tercinta, yakinlah pada anak kita bahwa mereka bisa menjadi hebat karena kita ibu yang hebat”.

Mamah zaviera.

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *