Milenianews.com, Jakarta – Para pejabat kesehatan Korea Selatan mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk tidak menggoreng dan mengonsumsi tusuk gigi pati setelah kejadian yang mengubah tusuk gigi menjadi keripik renyah, menjadi viral di media sosial baru-baru ini.
Video-video yang diposting di TikTok dan Instagram tersebut menunjukkan pengguna memasukkan tusuk gigi ke dalam minyak panas hingga mengembang. Video menunjukan mereka juga menambahkan berbagai bumbu seperti keju atau bubuk pedas sebelum akhirnya mengonsumsinya.
Baca juga: 8 Makanan Korea yang Terkenal di Dunia
Tusuk gigi goreng viral
Melansir dari CBSnews, Senin (29/1) tusuk gigi tersebut terbuat dari pati jagung atau ubi jalar dan diwarnai dengan pewarna makanan. Meskipun dianggap ramah lingkungan dan dapat terurai, belum diketahui apakah aman untuk dikonsumsi.
Kementerian Keamanan Pangan dan Obat Korea Selatan menyatakan bahwa “tusuk gigi pati bukanlah produk yang dapat dimakan… keamanan mereka sebagai makanan belum diverifikasi.” Oleh karena itu, mereka menekankan agar masyarakat tidak mengonsumsinya.
Fenomena viral yang berawal dari media sosial
Fenomena tusuk gigi yang digoreng ini menunjukkan bagaimana tren makanan berbahaya dapat dengan cepat menyebar melalui media sosial. Video-video yang menampilkan cara pengolahan ini mendapatkan ribuan penonton.
Kesehatan masyarakat pun menjadi prihatin karena belum ada penelitian atau verifikasi mengenai keamanan konsumsi tusuk gigi pati yang telah digoreng tersebut. Di samping itu, sayangnya ini bukan kali pertama tren makanan yang berbahaya menyebar melalui media sosial.
Pada tahun 2022, Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat memperingatkan agar orang tidak memasak ayam mereka dengan NyQuil, sebuah obat batuk. Begitu juga pada tahun 2018, Procter & Gamble harus mengingatkan konsumen untuk tidak mengonsumsi Tide PODS, deterjen laundry yang terkenal, setelah video-videonya menjadi viral di internet.
Ketidakamanan konsumsi tusuk gigi pati yang digoreng ini menjadi sorotan. Tusuk gigi tersebut awalnya dirancang untuk digunakan sebagai alat kebersihan mulut, bukan sebagai makanan. Kementerian Keamanan Pangan dan Obat menekankan perlunya pencegahan dan pendidikan masyarakat mengenai risiko mengonsumsi produk yang tidak dirancang untuk dikonsumsi.
Baca juga: Pemimpin Oposisi Korea Selatan Ditusuk Lehernya Oleh Orang Tak Dikenal
Penting untuk diingat bahwa viralitas tren makanan di media sosial tidak selalu mencerminkan keamanan atau kebijakan kesehatan. Oleh karena itu, penyebaran informasi mengenai risiko dan keamanan produk makanan harus didasarkan pada penelitian ilmiah dan pedoman kesehatan yang telah ditetapkan.
Masyarakat juga perlu meningkatkan kesadaran terhadap konsekuensi kesehatan yang mungkin timbul dari mengikuti tren makanan yang belum teruji keamanannya.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.
