Milenianews.com, Jakarta – Baru-baru ini terdengar kabar bahwa Kim Jong-Un sedang sakit. Bahkan kondisi kesehatannya semakin memburuk usai menjalani operasi kardiovaskular/bedah jantung.
Isu tersebut merebak setelah pemimpin Korea Utara itu, tidak hadir dalam perayaan ulang tahun kakeknya 15 April silam.
Tapi, empat hari sebelumnya, Kim Jong-Un terlihat menghadiri sebuah pertemuan pemerintah. Banyak pihak yang menyatakan bahwa Kim dalam kondisi kritis. Meskipun belum tahu persis kebenaran keadaannya sekarang.
Baca Juga : Masjid Istiqlal Ditutup untuk Salat Berjamaah selama Ramadhan, termasuk Tarawih
Mengingat, informasi di Korut sangat tertutup rapat terkait kondisi Kim. Bahkan media Korut pun tak bisa mengungkapkan keberadaan dan kondisi terkini Kim dalam laporannya.
Jika Kim Jong-Un meninggal, lantas bagaimana reaksi rakyat Korut, China dan Amerika Serikat?
Pemerintah AS sudah punya rencana setelah mendapat laporan mengenai kondisi kesehatan Kim yang kritis. Termasuk ketika Kim Jong-Un meninggal.
Diberitakan Tribunnews.com, jika Kim meninggal, maka akan terjadi kemungkinan krisis kemanusiaan berskala besar di dalam negara paling tertutup itu. Seperti kelaparan.
“Kondisi buruk akan terjadi, jutaan orang menghadapi kelaparan dan eksodus massal pengungsi korut ke China,” kata seorang pejabat AS yang tidak menyebutkan namanya.
Bagian dari rencana nantinya, Korut akan mengandalkan negara tetangga China untuk membantu mengelola situasi di Korea Utara.
Mengingat, logistik dari AS akan ditolak jika memberikan bantuan kemanusiaan. Jika benar Kim meninggal, belum jelas siapa yang akan menggantikannya.
Namun beberapa ahli percaya, adiknya, Kim Yo Jong akan maju sebagai pemimpin berikutnya.
Kim Yo Jong saat ini berusia 31 tahun dan merupakan satu-satunya figur terpenting dalam rezim Korea Utara setelah kakaknya. Yo Jong dipandang sebagai kunci untuk menjaga Dinasti Kim berkuasa di Korea Utara.
Sementara, kakaknya, Kim Jong-Chul dianggap tidak cerdas dalam berpolitik. Hal itu tidak akan membuatnya tak bisa bertahan untuk melawan musuh-musuh Korut.
Baca Juga : Kondisi Kim Jong-Un memburuk setelah Jalani Operasi Bedah Jantung
Kandidiat kedua adalah pemimpin nomor 2 di Korut, Choe Ryong-Hae, beberapa tahun belakangan ia telah berkembang.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengaku tidak mengetahui kondisi Kim Jong-Un sedang sakit/tidak.
Hal tersebut disampaikannya saat ditanya awak media mengenai rumor pemimpin Korut yang sedang menderita sakit parah. Trump pun berharap Kim Jong-Un baik-baik saja. (Ikok)