News  

Israel Menyerang Sekolah di Gaza dan Tewaskan Puluhan Warga Sipil

Israel Menyerang Sekolah di Gaza

Milenianews.com – Israel menyerang sebuah sekolah di Gaza pada Kamis (6/6) waktu setempat. Serangan tersebut dikatakan untuk memburu markas Hamas dan membunuh para pejuang yang terlibat dalam serangan 7 Oktober yang memicu perang delapan bulan. Namun, media Gaza melaporkan bahwa serangan itu hanya menewaskan setidaknya 27 warga sipil yang mencari perlindungan.

Melansir dari Reuters, Ismail Al-Thawabta, direktur kantor media pemerintah yang dikelola Hamas, menolak klaim Israel bahwa sekolah PBB di Nuseirat, Gaza tengah itu menyembunyikan pos komando Hamas.

“Penjajah menggunakan kebohongan kepada opini publik melalui cerita palsu yang dibuat-buat untuk membenarkan kejahatan brutal yang dilakukan terhadap puluhan orang terlantar,” kata Thawabta kepada Reuters yang dilansir MileniaNews, Kamis (6/6) di Jakarta.

Baca juga: Anak-anak Korban Serangan Ganas Israel Tidak Bisa Diobati

Militer Israel menyatakan bahwa sebelum menyerang sekolah di Gaza itu oleh jet tempur Israel, mereka telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko korban sipil. Selain itu, Israel pun telah menegaskan bahwa tidak akan ada penghentian pertempuran selama pembicaraan gencatan senjata.

Sementara itu, dalam pukulan terhadap proposal gencatan senjata yang diusulkan minggu lalu oleh Presiden AS Joe Biden, pemimpin Hamas pada, hari Rabu (5/6), mengatakan bahwa kelompok tersebut akan menuntut penghentian permanen perang di Gaza dan penarikan Israel sebagai bagian dari rencana gencatan senjata.

Hamas menanggapi Proposal Gencatan Senjata

Pernyataan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tampaknya memberikan jawaban kelompok militan Palestina terhadap proposal yang diungkapkan Biden minggu lalu. Washington telah menyatakan bahwa mereka menunggu jawaban dari Hamas atas apa yang digambarkan Biden sebagai inisiatif Israel.

“Gerakan dan faksi-faksi perlawanan akan menangani secara serius dan positif setiap kesepakatan yang didasarkan pada penghentian menyeluruh dari agresi dan penarikan lengkap serta pertukaran tahanan,” kata Haniyeh.

Ketika ditanya apakah pernyataan Haniyeh merupakan jawaban kelompok tersebut kepada Biden, seorang pejabat senior Hamas menjawab pesan teks dari Reuters dengan emoji ‘jempol’.

Baca juga: Militer Israel Ambil Alih Perbatasan Rafah-Mesir, Genosida Kemungkinan akan Terus Berlanjut

Washington masih menekan keras untuk mencapai kesepakatan. Direktur CIA William Burns bertemu dengan pejabat senior dari mediator Qatar dan Mesir pada hari Rabu di Doha untuk membahas proposal gencatan senjata.

Sejak gencatan senjata singkat selama seminggu pada bulan November, semua upaya untuk mengatur gencatan senjata telah gagal, dengan Hamas bersikeras pada tuntutannya untuk penghentian permanen konflik, sementara Israel mengatakan siap untuk membahas hanya jeda sementara sampai kelompok militan tersebut dikalahkan.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *