Olahraga Ringan 10 Menit Penting untuk Pencegahan Penyakit Alzheimer

pencegahan penyakit Alzheimer
ilustrasi

Milenianews.com, Jakarta – Penyakit Alzheimer adalah penyakit otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara bertahap. Kondisi ini banyak ditemukan pada orang-orang di atas 65 tahun. Olahraga, khususnya olahraga ringan cukup berdampak untuk pencegahan penyakit Alzheimer, selain memang bermanfaat bagi otak.

Dilansir dari mindbodygreen, Kamis (24/10) diketahui bahwa Alzheimer nyatanya berhubungan dengan gaya hidup. Bahkan, penyakit tersebut mendapat julukan “diabetes tipe 3”.

Peneliti dari Boston University Medical Center melakukan penelitian terhadap 2.700 orang. Peneliti menilai aktivitas fisik serta keterampilan berpikir, baik itu memori, dan ingatan kata, nyatanya saling berhubungan.

Dari hasil penelitian, ada fakta unik, di mana dengan menghabiskan waktu sekitar 10 hingga 21 menit per hari dengan aktivitas fisik sedang hingga kuat, dapat dikaitkan dengan memori verbal yang lebih baik.

Artinya, jika ingin memperbaiki gejala penyakit ingatan ini, kita tidak perlu melakukan aktivitas fisik atau olahraga berat setiap hari. Pasalnya, latihan singkat mampu membuat perbedaan yang mencolok dalam fungsi ingatan, dibandingkan yang tidak melakukannya sama sekali.

Selain itu, ada juga dua studi lanjutan terkait fungsi ingatan. Pertama oleh para peneliti dari Erasmus MC University Medical Center di Belanda. Penelitian tersebut mengevaluasi gaya berjalan, termasuk kecepatan berjalan, lebar dan variabilitas pola jalan kaki dan kognisi dari sekitar 4.500 orang dewasa tanpa demensia.

photo
olahraga ringan (ilustrasi)

Dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa peserta yang berkinerja buruk pada tes berjalan, lebih cenderung mengalami penurunan kognitif dan demensia pada tahun-tahun berikutnya.

Kedua, penelitian dilakukan oleh para ilmuwan dari Newcastle, dan lebih mengeksplorasi hubungan antara kognisi dengan gangguan gaya berjalan.

Dalam prosesnya, peneliti menganalisis gaya berjalan 110 orang dari berbagai usia. Beberapa diantaranya dengan demensia tubuh Lewy, beberapa lainnya dengan penyakit Alzheimer, dan sisanya yang terbebas dari demensia. 

Hasilnya tidak hanya menunjukkan bahwa perubahan pola berjalan dikaitkan dengan penyakit. Lebih dari itu, bahkan secara spesifik terkait dengan cara berjalan. Misalnya, peserta dengan Lewy body dementia lebih asimetris saat berjalan.

Baca Juga : Tanaman Gulma Dandelion Ternyata Berkhasiat Bagi Kesehatan Tubuh

Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Alzheimer

Dilansir dari Alodokter, Pengobatan penyakit Alzheimer yakni pemberian obat-obatan seperti rivastigmine dan psikoterapi untuk menstimulasi dan merelaksasi otak pasien.

Pasien Alzheimer akan mengalami penurunan kemampuan otak, daya ingat, dan semakin kehilangan kemampuan untuk mengontrol buang air. Hal-hal itu dapat menyebabkan pasien rentan jatuh, mengalami kurang gizi, tidak dapat berkomunikasi, maupun terkena infeksi dan mengalami berbagai komplikasi lainnya.

Penyakit Alzheimer bisa dicegah dengan beberapa cara, misalnya:

  • Berhenti merokok
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang
  • Rutin berolahraga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *