Milenianews.com, Cikarang – SMAN 1 Cikarang Selatan semakin mantap menuju Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi. Hal ini terlihat dari berlakunya sistem Saver & Throbage.
Sistem ini adalah buah pemikiran dari Tim Adiwiyata SMAN 1 Cikarang Selatan yang terdiri dari guru dan DLH (Duta Lingkungan Hidup). Tim Adiwiyata juga berkolaborasi dengan pihak OSIS SMAN 1 Cikarang Selatan dalam melaksanakan program ini.
“Sistem ini kami ciptakan untuk membiasakan warga SMAN 1 Cikarang Selataan agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, karena memang itulah tujuan dari kami,” ujar Wafiq, selaku salah satu anggota DLH.
Sistem Saver & Throbage ini merupakan sistem untuk membiasakaan hemat listrik dan membuang sampah pada tempatnya.
Setiap pulang sekolah, perwakilan dari Tim DLH akan berkeliling ke setiap ruangan kelas untuk mengecek kebersihan dan penggunaan listrik. Apabila terdapat pelanggaran, maka kelas tersebut akan diberi sanksi. Sanksi tersebut berupa membersihkan salah satu sudut sekolah tergantung hari pelanggaarannya.
Karena Saver & Throbage merupakan sistem baru, maka Tim DLH juga tidak mengabaikan masukan dari warga sekolah. Bahkan, Tim DLH baru sepenuhnya menjalankan sistem ini setelah membuka formulir masukan dari warga sekolah. Tujuannya tak lain agar warga sekolah turut merasa nyaman menjalankan sistem ini.
Sebelumnya, Tim DLH memberlakukan sistem serupa yang bernama SEL SMANSA (Save Earth League SMAN 1 Cikarang Selatan). Sistem ini merupakan cikal bakal Saver & Throbage.
Bedanya, SEL SMANSA bertujuan untuk kompetisi dan menggunakan klasemen. Selama tahun 2017-2018, SEL SMANSA sudah berlangsung selama tiga musim. Layaknya kompetisi, pada setiap musim kompetisi SEL SMANSA diambil satu pemenang.
“Kalau mennurut saya sendiri, sebenarnya semangat warga sekolah saat SEL SMANSA lebih terasa, mungkin karena bentuknya kompetisi ya. Tapi kalau umtuk pembiasaan, saya rasa Saver & Throbage sudah tepat.
Dan lagi, penilaian di Saver & Throbage juga lebih sederhana daripada SEL SMANSA,” jawab Wafiq saat ditanya sistem mana yang lebih memicu semangat warga sekolah.
Selain Saver & Throbage ini, masih banyak upaya lain yang dilakukan oleh Tim Adiwiyata SMAN 1 Cikarang Selatan. Upaya tersebut antara lain memindahkan area parkir siswa ke lingkungan sekitar, melarang penggunaan sedotan, dan meminimalisir penggunaan plastik. Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Partisipasi SMAN 1 Cikarang Selatan dalam Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi ini merupakan langkah lanjutan dari Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten.
SMAN 1 Cikarang Selatan berhasil menjadi juara kedua pada Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten. Dengan upaya-upaya tersebut, tentu SMAN 1 Cikarang Selatan berharap memperoleh hasil yang maksimal di tingkat provinsi ini.
“Selain mengharapkan hasil yang maksimal, kami juga berharap bahwa peduli kepada lingkungan dapat menjadi kebiasaan warga SMAN 1 Cikarang Selatan,” tutup Wafiq. (Zikra/ZMI)