Milenianews.com – Bahasa isyarat merupakan alat komunikasi penting bagi komunitas tunarungu di seluruh dunia. Selain sebagai alat komunikasi dasar, bahasa isyarat juga mencerminkan budaya dan identitas kelompok tersebut.
Seiring dengan perkembangan kesadaran akan hak-hak difabel, sejumlah negara telah mengambil langkah penting dengan mengakui bahasa isyarat sebagai bahasa resmi atau bahasa nasional.
Baca juga: Mengenal 10 Negara dengan PPN Tertinggi di Dunia
Berikut adalah tujuh negara yang telah resmi mengakui bahasa isyarat sebagai bahasa nasional:
1. Indonesia
Melansir dari Kementerian Sosial Republik Indonesia, Indonesia mengakui Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) sebagai bahasa resmi komunitas tunarungu. Pada tahun 2016, pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan yang mengatur tentang pengakuan bahasa isyarat dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan dan layanan publik. Hal ini memberikan hak yang lebih besar bagi individu tunarungu untuk berkomunikasi dengan pemerintah dan masyarakat umum.
2. Sri Lanka
Melansir dari The Sunday Times Sri Lanka, Sri Lanka resmi mengakui bahasa isyarat sebagai bahasa nasional pada tahun 2021. Pengakuan ini memberikan hak penuh bagi komunitas tunarungu untuk menggunakan bahasa isyarat dalam konteks pendidikan dan pekerjaan. Peraturan ini berfokus pada peningkatan aksesibilitas untuk para penyandang tunarungu di berbagai bidang.
3. Malaysia
Malaysia mengakui bahasa isyarat sebagai bahasa resmi pada tahun 2010 dengan diberlakukannya Undang-Undang Tunarungu. Bahasa Isyarat Malaysia (BIM) kini diakui secara legal dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, pemerintahan, dan kesehatan. Hal ini menunjukkan komitmen negara untuk memastikan inklusivitas bagi warga tunarungu.
4. Australia
Australia telah lama mengakui bahasa isyarat sebagai bahasa yang sah sejak tahun 1980-an, dengan pengakuan resmi diberikan pada tahun 2010.
Melansir dari Australian Sign Language Linguistics, bahasa Isyarat Australia (Auslan) kini diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas, serta digunakan dalam layanan publik dan media. Pengakuan ini memastikan hak-hak komunikasi bagi penyandang tunarungu di seluruh negeri.
5. Amerika Serikat
Meskipun bahasa isyarat telah digunakan di Amerika Serikat sejak abad ke-19, pengakuan resmi terhadap Bahasa Isyarat Amerika (ASL) sebagai bahasa sah baru terjadi pada tahun 1990 dengan disahkannya Americans with Disabilities Act (ADA).
Pengakuan ini mencakup hak untuk pendidikan, pekerjaan, dan komunikasi yang lebih mudah bagi masyarakat tunarungu.
6. Kanada
Kanada mengakui dua jenis bahasa isyarat, yaitu Bahasa Isyarat Kanada (ASL) dan Bahasa Isyarat Kanada Prancis (LSQ), sebagai bahasa yang sah.
Hal ini diberikan pengakuan setelah undang-undang yang mengatur hak-hak penyandang tunarungu disahkan pada tahun 2001. Ini memberikan hak komunikasi yang lebih baik dalam berbagai sektor, termasuk di pemerintahan dan pendidikan.
7. Mesir
Pada tahun 2018, Mesir menjadi salah satu negara di Timur Tengah yang mengakui bahasa isyarat sebagai bahasa nasional.
Bahasa Isyarat Mesir kini digunakan secara luas dalam pendidikan dan komunikasi dengan pemerintah. Pengakuan ini membantu memastikan akses yang lebih besar bagi komunitas tunarungu di Mesir.
Baca juga: Tradisi Tahun Baru di Berbagai Negara yang Unik dan Menarik
Pengakuan bahasa isyarat sebagai bahasa resmi oleh negara-negara ini adalah langkah maju yang signifikan dalam memastikan hak-hak difabel, terutama dalam komunikasi dan aksesibilitas.
Dengan semakin banyaknya negara yang mengakui bahasa isyarat, harapan untuk dunia yang lebih inklusif dan mudah diakses bagi semua kalangan terus berkembang.
Pengakuan ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi masyarakat tunarungu, tetapi juga membuka kesempatan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kebutuhan khusus mereka di seluruh dunia.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.
