Mata Akademisi, Milenianews.com – Sudah 77 tahun indonesia merdeka, dan selama itu pula kemajuan teknologi terus berkembang dengan pesat. Kemajuan teknologi ini, juga mampu merubah perilaku dan pola pikir seseorang. Bahkan, dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, mampu merubah sudut pandang seseorang hanya dengan melihat suatu hal yang belum jelas kebenarannya di media sosial.
Nilai-nilai pancasila yang dari zaman dahulu dipenuhi dengan norma-norma kehidupan, norma agama, dan sopan santu serta tolong menolong yang begitu kental dan kaya, mulai tergantikan dengan ego dan iri terhadap orang lain. Bahkan, anak-anak kecil yang terlalu dibebaskan bermain media sosial pun berkurang kesopanannya. Seperti mereka sering mengucapkan kata-kata kasar dari seringnya menonton video-video yang tidak sesuai dengan umur mereka. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai pancasila, harus terus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, agar terciptanya kehidupan sosial yang terarah serta bertujuan.
Baca Juga : Mewujudkan Masyarakat Pancasila dalam Keberagaman
Pilar ideologi Bangsa Indonesia adalah Pancasila. Secara bahasa, Pancasila berasal dari dua kata dari Bahasa Sanskerta “pañca” berarti lima dan śīla” berarti prinsip atau asas. Apabila diulas secara bahasa, Pancasila menjadi rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Sejarah Pancasila juga sangat berwarna dan beragam, karena proses perumusannya cukup panjang, melalui diskusi dan perdebatan yang panjang pula.
Hari Lahir Pancasila diperingati pada tanggal 1 Juni. Karena pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno pertama kalinya menyebut istilah Pancasila dalam pidatonya di Sidang BPUPKI Pertama.
Lahirnya Pancasila, memang tidak lepas dari sidang yang dilakukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dan Pancasila disahkan sebagai dasar negara Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 atau tepatnya pada sidang PPKI, sehari setelah proklamasi kemerdekaan dilakukan.
Pancasila dan teknologi tentu saja tidak dapat dipisahkan di era sekaran ini. Kita hidup di era kemajuan teknologi yang sangat pesat. Namun disisi lain, kita harus terus menerapkan pancasila diberbagai aspek kehidupan, karena Pancasila merupakan ideologi bangsa yang harus terus diterapkan, agar terciptanya tatanan kehidupan yang lebih baik kedepannya.
Pancasila memuat nilai-nilai yang dijadikan pedoman dalam berbangsa dan bernegara untuk menyatukan bangsa Indonesia yang beraneka beragam. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan yang tertuang dalam Pancasila, merupakan hasil dari buah pemikiran dari para pendiri bangsa yang terinspirasi oleh nilai-nilai adat istiadat, serta nilai religius yang dimiliki masyarakat Indonesia.
Oleh sebab itu, Pancasila sangat istimewa karena bersumber dari budaya masyarakat itu sendiri dan merupakan ideologi terbuka. Pancasila sebagai ideologi terbuka artinya, pancasila tidak perlu mengubah nilai-nilai dasarnya untuk mengikuti perkembangan zaman. Selain itu, lima sila dalam pancasila juga saling terkait. Maka dari itu, kemajuan teknogi tidak dapat mengubah nilai-nilai pancasila yang sudah ada dari zaman dahulu.
Sila-sila yang tertuang didalam pancasila tersebut, merupakan rangkaian kesatuan yang bulat. Sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain, serta tidak dapat dibagi-bagi. Sebagai warga negara, sepatutnya kita dapat menunjukkan sikap menghargai nilai-nilai pancasila dalam berbagai aspek kehidupan. Pancasila di era ini, masih sangat relevan untuk digunakan sebagai ideologi kebangsaan Indonesia.
Dengan adanya Ideologi Pancasila ini, mampu mempersatukan seluruh rakyat yang ada di 17.504 pulau,1.360 suku, 726 bahasa daerah, serta beragam budaya adiluhung.
Pancasila juga sangat penting untuk mengingatkan kembali generasi milenial tentang proses pembuatan dasar negara kita yang penuh perjuangan dan perdebatan yang panjang.
Sebagai warga milenial, tentunya kita harus dapat menerapkan nilai pancasila, diantaranya dari sikap yang dapat kita lakukan yaitu toleransi, terhadap agama lain, menyelesaikan masalah dengan tenang tanpa harus ada pertikaian, saling tolong menolong, dan tidak mendiskriminasi.
Perjuangan membuat dasar ideologi pancasila tidaklah mudah, ada berbagai perdebatan yang besar dalam perumusanya. Hal ini menjadikan pancasila sebagai suatu hal yang penting untuk dipelajari, dipahami, dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga Indonesia.
Teknologi yang berkembang begitu pesat, membuat masyarakat menjadi lebih mudah untuk mendapatkan berbagai informasi di media sosial. Karena hal itu pula masyarakat mulai melupakan nilai-nilai Pancasila.
Mereka menjadi anti sosial, lebih banyak menggunakan handphone untuk bersosial media daripada belajar online, serta lebih sering menghabiskan waktunya dengan handphone dibandingkan berkomunikasi dengan kedua orang tua atau teman sebayanya. Bahkan, karena kemajuan teknologi tersebut, masyarakat pun sering menghujat dan memojokkan orang lain tanpa menelisik kembali apakah itu fakta atau hoax, dan terkadang mereka menulis komentar tersebut dengan menggunakan kata-kata yang tidak sopan.
Jika hal itu terus berlanjut, tentunya akan membuat lunturnya nilai luhur bangsa yang kental akan sopan santun, serta terjadinya diskriminasi moral. Sebagai generasi milenial, kita seharusnya ambil bagian dalam menererapkan nilai-nilai Pancasila, diantaranya sikap yang bisa dilakukan oleh generasi milenial yaitu toleransi terhadap agama lain, saling tolong menolong dan tidak melakukan diskriminasi.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi, membuat mudahnya berbagai macam pengaruh dari luar masuk, seperti informasi mengenai gaya hidup bangsa barat. Dimana gaya hidup bangsa barat itu sendiri, bertentangan dengan nilai yang terkandung dalam pancasila, serta norma-norma yang ada di negara ini.
Jika hal tersebut dibiarkan, tentunya akan menyebabkan nilai pancasila dalam masyarakat terkikis, bahkan habis tergilas budaya barat yang berkembang. Namun, teknologi tak selamanya memberikan dampak buruk bagi nilai-nilai pancasila dan norma-norma kehidupan.
Bahkan, dengan adanya teknologi, kita dapat memperkenalkan nilai-nilai pancasila dan norma kepada dunia. Seperti membuat konten tentang ramahnya masyarakat negara kita ini, serta menunjukkan sopan santun yang tinggi di media sosial, yang akan membuat wisatawan asing tertarik dan merasa aman ketika berada di Indonesia.
Baca Juga : Perspektif Generasi Muda Terhadap Pancasila Sekarang
Hal ini tentu saja akan membuat citra negara Indonesia lebih baik lagi dimata internasional. Tak hanya di kehidupan sehari-hari, di dunia maya pun, kita juga harus menerapkan nilai-nilai Pancasila. Seperti menggunakan kata-kata yang sopan dalam berpendapat dan memberikan komentar.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, juga mampu mengubah perang konvensional menjadi perang modern dengan menggunakan kecanggihan teknologi, media massa, serta melalui internet. Sasarannya tentu saja untuk memperkuat ketahanan ekonomi, pertahanan dan keamanan negara, budaya, ideologi, lingkungan, politik, karakter, dan lain sebagainya.
Secara sadar ataupun tidak, banyak pihak yang kemungkinan tidak ingin Indonesia menjadi bangsa yang maju dan berkembang dengan hebat. Seperti masyarakat Indonesia yang sering menerima gempuran dan pola serangan pintar, melalui kemajuan teknologi, makanan, gaya hidup, film dan fantasi, filosofi, serta keuangan.
Smentara itu, serangan terhadap filosofi dan finansial merupakan hal yang paling mengkhawatirkan. Serangan terhadap filosofi yang paling mengkhawatirkan yang merupakan bentuk perang ideologi dan pikiran, agar terjebak pada pola ideologi liberalis, kapitalis, sosialis, dan radikalis. Ketika seseorang telah terkena pengaruh itu, yang dipikirkannya hanya kesenangan pribadi, tanpa berfikir hal tersebut akan berdampak atau tidak untuk orang lain.
Survei yang dilakukan komunitas Pancasila Muda menunjukkan cukup banyak generasi milenial yang bersikap acuh terhadap Pancasila. Tercatat sebanyak 19,5% responden dalam survei tersebut, merasa tidak yakin bahwa nilai-nilai pancasila itu penting atau relevan dengan kehidupan mereka.
Sebanyak 19,5% lagi, merespon netral terhadap pentingnya pancasila dalam lingkungan kehidupan mereka. Dari survei tersebut, kita dapat belajar, kalau lingkungan juga sangat berpengaruh dalam kehidupan kita yang kita jalani. Nilai Pancasila yang selalu dipertahankan orang-orang zaman dulu, seperti saling menghargai, hormat kepada yang lebih tua, gotong royong dan musyawarah, kini sudah mulai pudar. Sebagai generasi milenial serta kaum terpelajar, sudah menjadi kewajiban kita untuk melestarikan dan mempertahakan nilai-nilai Pancasila. Karena kalau bukan kita, bisa saja nilai tersebut benar-benar hilang dan menjadi sejarah.
Mempertahankan nilai-nilai pancasila dari gempuran teknologi bukan hanya kewajiban kaum muda saja. Namun juga, kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia bahkan sampai akhir. Nilai-nilai Pancasila merupakan hasil perjuangan para pahlawan kita, yang rela mati demi mempertahankan kemerdekaan dan pancasila yang begitu suci dan murni.
Baca Juga : Peranan Pancasila Pada Masa Pandemi Covid-19
Tugas kita hanya melanjutkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila tersebut. Bahkan tugas tersebut tentu tidak sebanding dengan apa yang para pahlawan kita telah perbuat. Karena Nilai-nilai pancasila, harus tetap dipertahankan dan dilestarikan ditengah kemajuan teknologi agar generasi milenial lebih peduli dengan sejarah dan tatanan negaranya sendiri. Bukan hanya mencintai budaya asing saja.
Pendidikan Pancasila di institusi pendidikan, juga harus dibuat lebih menarik lagi agar para siswa tidak bosan dengan pelajaran pendidikan pancasila. Dengan begitu, mereka akan lebih mencintai budaya bangsanya sendiri.
Penulis : Annisa Rizky Siregar, Mahasiswa S1 Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Bandung
Sobat Milenia yang punya tulisan opini, boleh kirimkan naskahnya ke email redaksi@milenianews.com, untuk dibagikan ke Sobat Milenia lainnya.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.