Riuh gaduh jalanan menggema
Entah akan sebentar atau lama
Mereka berlalu-lalang menghiasi kota
Berebut mengejar tahta
Untuk apa jika semua hanyalah fana?
Lantas, mereka bilang untuk sanak keluarga
Ah, kurasa bukan hanya tahta
Namun, demi mengais dana
Boleh saja, mengejar Semesta
Ilmu Akhirat pun tak boleh lupa
Riuh kan Aamiin kepada Sang Maha Kuasa
Untuk Akhirat juga Dunia
Oleh Arsiya Oganara Genosida rakyat Palestina terus terjadi tiada henti. Tanggal empat Syawal seribu…
Oleh TeHera Sejuk berbalut rindu Tenang dalam jalinan ikhlas Ramadan-Mu akan segera pergi Meninggalkan…
Oleh TeHera Hening sunyi memeluk kalbu Detak jantung berbisik mesra Mengalun indah menghias nada…
Milenianews.com, Jakarta – Puisi karya Penyair Pulo Lasman Simanjuntak yang terdapat dalam buku “Berbagi Misteri Menikmati…
Judul buku: Pesan Cinta dalam Puisi (Antologi Puisi Guru dan Orang Tua Mudi SMP Bina…
Oleh: Sylvia Limmanto Meneteskan air mata dianggap cengeng Bersuara keras bermaksud membela diri dipandang stres…
Bukan Riuh Mengejar Tahta Tetapi Keharusan Untuk Membangun Keluarga Harta Dan Tahta Hanya Ada Pada Petinggi Yang tidak Sesuai Dengan Harapan
Takdir Menuntun Untuk Menerima Keadaan Meskipun Taruhannya Adalah Semesta..
Semangat terus berkarya 👍
Kereen puisinyaa,, sangat menginspirasi 👍
Keren puisinya 😍
Harus seimbang antara dunia dan akhirat 👍
Huaaa, ngejleb deh. Pengingat diri..
Harus seimbang dunia & akhirat