Milenianews.com, Bandung – Rencana pemulangan pemerintah terhadap 600 WNI simpatisan ISIS dari Suriah membuka komentar Ridwan Kamil. Gubernur Jawa Barat ini, masih menunggu instruksi dari Presiden terkait pemulangan mereka.
Ia pun menjelasakan sampai saat ini, belum ada arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
Baca Juga : Situs Milik Pemerintah Amerika Serikat di Retas Hacker Iran
“Pemda hanya menjalankan kebijakan dari pusat. Per hari ini saya belum ada kejelasan bagaimana penanganan pemulangan WNI yang dulu masuk ke ISIS di Suriah atau di mana-mana, kami belum,” kata dia, Rabu (5/2).
Ridwan Kamil akan Menerima Kedatangan WNI
Sumber : Niaga Asia
Pemerintah melalui BNPT akan memulangkan para WNI eks ISIS antara bulan Mei atau Juni. Meski pemerintah masih memikirkan apakah akan memulangkan mereka atau tidak.
Kang Emil, sapaan akrabnya menyebut, jika opsi pemulangan yang dipilih pemerintah, ia berharap WNI eks ISIS bisa menjalankan aktivitas seperti biasa juga bersama menjaga Pancasila.
“Tapi kami intinya ingin warga kami hidup normal seperti biasanya membangun negeri ini dengan ideologi Pancasila tentunya. Iyalah (akan diterima), kan warga sendiri. Asal insyaf dan tidak lagi melakukan kegiatan ilegal,” tutur Emil.
WNI eks ISIS Terlantar di Timur Tengah
Rencana pemulangan ratusan WNI eks kombatan ISIS pertama kali disampaikan oleh Menteri Agama Fachrul Razi. Namun, Fachrul tak menyebut kapan proses pemulangan itu akan dilakukan.
“Badan Penanggulangan Terorisme dalam waktu dekat akan memulangkan 600 orang yang sekarang tersesat di ISIS di Timur Tengah. Mereka dulu tergabung di ISIS untuk mendirikan negara yang mereka namakan khilafah,” kata Fachrul di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (1/2).
Baca Juga : Pemerintah akan Memulangkan 600 WNI Eks ISIS ke Indonesia
Fachrul menuturkan saat ini WNI eks ISIS telantar di wilayah Timur Tengah. Ia berharap setelah dipulangkan ke Indonesia, pemerintah dapat melakukan pengawasan dan pembinaan agar mencintai negara.
Namun, pernyataan ini kemudian diluruskan oleh Menag lewat staf khususnya, Ubaidillah Amin.
Sumber : Kumparan