Google Doodle Hadirkan Lasminingrat, Siapakah Dia?

Lasminingrat
Lasminingrat

Milenianews.com, Jakarta – Bernama lengkap Raden Ayu Lasminingrat merupakan seorang pelopor pemberdayaan perempuan Sunda dan pendiri Istri Sakola Kautamaan. Lasminingrat merupakan putri sulung dari pasangan suami istri Raden Haji Muhamad Musa dan Raden Ayu Ria, pangeran dan sastrawan Sunda.

Pada masa penjajahan, pendidikan masyarakat adat yang menjalankan politik etis belum menjadi hak dasar warga negara Indonesia, khususnya perempuan. Menyadari pentingnya pendidikan, Raden Haji Muhamad Musa mendirikan Sekolah Eropa (Bijzondere Europeesche School) dengan mempekerjakan dua guru Eropa.

Baca juga : Perpustakaan Ajip Rosidi, Sastrawan Sunda yang Terletak di Bandung!

Bersekolah pada sekolah Eropa membuat Lasminingrat sangat fasih berbahasa Belanda. Bahkan seorang Pengelola perkebunan teh Waspada, Cikajang, sampai memujinya. Pujian tersebut tertulis dalam surat Holle kepada P.J. Veth, antara lain, bahwa: “Putri pangeran, yang menikah dengan penguasa Garut, mengadaptasi dongeng Grimm, dongeng (Oleg Goeverneur) dan cerita lainnya di Sundaland”.

Perjuangan Lasminingrat diakui Belanda

Pada tahun 1879, Lasminingrat mendidik anak-anak dengan membaca buku-buku berbahasa Sunda, pendidikan moral, agama, ilmu pengetahuan, psikologi dan sosiologi. Cerita tersebut di terjemahkan dari bahasa asing yang di sesuaikan dengan budaya dan bahasa Sunda serta mudah dipahami

Kemudian pada tahun 1907, Lasminingrat mendirikan Sekolah Kebajikan Perempuan di Ruang Gamelan, Pendopo Garut. Pada awalnya hanya terbuka untuk bangsawan atau priyayi setempat, dan mata pelajarannya seperti membaca, menulis dan pemberdayaan perempuan. Selain itu, Lasminingrat rajin menulis dan salah satu karyanya yang paling terkenal adalah Warnasari. 

Lasminingrat menikah dengan Raden Adipati Aria Wiratanudatar VII, Penguasa Garut. Ia berhenti menulis kemudian fokus pada pendidikan perempuan Sunda. Pada tahun 1911 sekolah di pindahkan ke Jalan Ranggalawe.

Baca juga : Sejarah Hari Ibu Yang Jatuh Pada 22 Desember

Pada tahun 1911 sekolah berkembang secara tak terduga. Sekolah ini akhirnya mendapat persetujuan pada tahun 1913 oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan Dokumen No. 12 tanggal 12 Februari 1913.

Jasa Lasminingrat dan peranannya dalam mendirikan pendidikan bagi penduduk asli dan masyarakat dinilai luar biasa oleh pemerintah kolonial. Sehingga mendapatkan gaji tetap bulanan dan uang sekolah.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *