Mantan Karyawan NSA Memohon Bersalah Atas Pencurian Data Rahasia Selama 20 Tahun

Pencurian Data Rahasia NSA

Milenianews.com ,Jakarta – Mantan karyawan Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) memohon bersalah atas kasus pencurian data yang Ia lakukan selama lebih dari dua dekade lamanya. Data yang Ia curi ditimbun merupakan informasi yang sensitif NSA yang disimpan di rumah dan mobilnya.

Harold Martin III, yang juga seorang veteran Angkatan Laut dari Glen Burnie, telah menyalahgunakan izin kemanannya yang paling rahasia untk mencuri data pertahanan Nasional rahasia.

Pencurian itu dikatakan sebagai perampokan terbesar dalam sejarah Amerika. Data yang dicuri berukuran 50 Terabyte, yang dicurinya dari komputer pemerintah selama dua dekade sambil bekerja untuk sejumlah departemen NSA, antara 1996-2016.

Baca Juga : Facebook Bangun Perangkat Pembaca Pikiran

Martin Juga Bekerja Di Perusahaan Yang Sama Dengan Edward Snowden

Martin ditangkap di rumahnya di Maryland pada Agustus 2016 silam. Bersama dengan itu, ditemukan juga “enam kotak bankir penuh” yang berisi dokumen. Banyak diantaranya ditandai “Rahasia” dan “Rahasia Top” di rumah dan mobilnya.

Saat ditangkap, Martin juga bekerja di perusahaan Booz Allen Hamilton Holding Corp, perusahaan yang sama saat Edward Snowden juga mencuri dan membocorkan dokumen NSA rahasia kepada publik pada 2013 silam.

Martin didakwa dengan 20 tuduhan karena melanggar Undang-Undang Spionase, namun saat itu Ia tidak mengaku bersalah dan akan diadili pada Juli tahun ini.

Setelah jaksa mengumumkan Martin akan didakwa lagi, Martin mengakui kesalahan nya di pengadilan distrik federal pada Kamis (28/03) kemarin. Ia mengaku bersalah atas satu tuduhan sengaja referensi informasi pertahanan sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan.

Sebagai imbalan, jaksa federal akan membatalkan 19 dakwaan terhadapnya dan merekomendasikan hukuman 9 tahun penjara dan tiga tahun pembebasan bersyarat diawasi.

Baca Juga : Facebook Akan Menggabungkan WhatsApp, Instagram Dan Facebook Messenger

Kaspersky Lab Dituduh AS Berkolusi Dengan Intelihen Rusia

Departemen Kehakiman juga mengusulkan, saat Martin selesai menjalani hukumannya, dilarang menghubungi orang asing siapapun itu. Hal tersebut karena Ia membocorkan juga data rahasia ke Rusia, Cina, Iran, Korea Utara dan musuh Amerika Serikat Lainnya.

Kasus Martin bukan yang pertama, pada 2017 mantan karyawan NSA, Nghia Hoan Po dijatuhi hukuman 5,5 tahun penjara secara ilegal membawa kabur dokumen rahasia. Dokumen tersebut dicuri peretas Rusia dari PC rumahnya dengan menjalankan antivirus Kaspersky.

Saat kasus itu, Kaspersky Lab dituduh pemerintah Amerika berkolusi dengan badan intelijen Rusia untuk mendapatkan dan mengekpos data rahasia NSA.

Namun, perusahaan antivirus asal Amerika itu bersikeras dan berulang kali membantah tuduhan tersebut. Satu lagi saat 2016, mantan karyawan NSA lainnya, Reality Winner dijatuhi hukuman lima tahun dan tiga bulan penjara karena membocorkan laporan rahasia peretasan Rusia atas pemilihan presiden AS 2016 ke media online toko. (Ikok)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *