Milenianews.com – Kabar tentang merger Gojek dan Tokopedia kembali jadi bahan perbincangan. Pasalnya, Kedua startup tersebut menurut laporan D-Insight(16/3) telah menandatangani perjanjian penjualan dan pembelian bersyarat (Conditional Sales and Purchase Agreement/CSPA), sebagai tahapan menuju kesepakatan merger.
Laporan yang sama menyebutkan investor Gojek mengharapkan kepemilikan saham 60% di entitas hasil merger. Sementara sisanya (40%) menjadi milik Tokopedia. Merger ini akan menciptakan super-app terlengkap di Indonesia. Mulai dari ride-hailing, e-commerce, mobile payment hingga layanan bank digital.
Baca Juga : Prediksi Opensignal Jika Indosat Ooredoo dan 3 Indonesia Merger
D-Insight juga melaporkan merger antara Gojek dan Tokopedia akan menghasilkan Valuasi entitas mencapai US $ 35-40 miliar. Artinya menghasilkan sepertiga dari kapitalisasi pasar Sea Group saat ini yang hampir US $ 120 miliar.
Meski demikian, merger antara Gojek dengan Tokopedia, mengingat statusnya sebagai market leader di lini bisnisnya masing-masing, bisa jadi akan memberikan impact yang baik terhadap Sea Group.
Jumlah tersebut juga berpotensi menjadikan kedua perusahaan ini menjadi perusahaan dengan nilai tertinggi di Indonesia. Dalam hal kapitalisasi pasar di BEI setelah bank BCA dan BRI.
Startup besutan Nadiem Makarim itu bahkan menunjuk Goldman Sachs sebagai konsultan negosiasi merger dengan Tokopedia.
Tak hanya dengan Tokopedia, Gojek sempat diisukan akan bersatu dengan Grab. Kabar ini sempat mencuat meski akhirnya tak mencapai kesepakatan. Sementara dengan menggandeng Tokopedia, Gojek berharap dapat memperlancar akses ke publik. Sebab, dengan memiliki bisnis e-commerce akan menjadi daya tarik perusahaan bagi investor.
