Oleh Hadi Suroso
Aku terpikat oleh semua tentangmu. Getar yang menjalar ke sekujurku memicu untuk menarikmu masuk mendiami ruang anganku. Bahkan kusediakan tempat istimewa di sana yang memuliakan.
Dalam diam, segenap hasratku rapat ku simpan. Ku tekun menenun jamaknya pengharapan, bahwa kau adalah rumah yang ku damba kelak dapat menjadi tempat pulangku paling nyaman.
Sungguh , kau bagai anyelir yang mekar di taman hati. Dan aku menjadi terlelap di semerbak harumnya yang terbawa oleh hembusan angin semilir.
Di pendar asaku yang ranum, binar pesonamu memancar kian memukauku. Bayangmu terus berkelebatan membuat gaduh seisi benakku.
Namun…
Di tengah ku mengelukanmu, kala dadaku membuncah mengharapkanmu, hatimu malah kemana kau curah. Aku tak tahu, untuk siapa itu entah. Ternyata kita tak seirama, tak satu tuju, tak satu arah. Aku menuai kecewa. Hatiku meretak lalu patah, bahkan sebelum ku memulai langkah.
Ku telah terperangkap di pusaran ilusi. Ku terperosok ke lubang yang ku gali sendiri.
Kini ku hanya termenung melipat mimpi yang absurd. Ku sibuk menghalau diri dari jatuh ke sesal yang akut.
Bogor, 21112023
Hd’s
Hadi Suroso. Biasa dipanggil Mr/Mas Bob. Aktivitas keseharian, mengajar Math Cambridge di sekolah Bosowa Bina Insani Bogor, guru Bimbel dan juga guru privat SD sampai SMA untuk persiapan masuk PTN. Mulai menyukai menulis sejak satu tahun terakhir, khususnya Puisi dan Refleksi kehidupan sebagai percikan hikmah. Menulis bisa kapan saja, biasanya saat muncul gagasan dan keinginan untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan bagian dari mengasah jiwa dan menggali hikmah.