Oleh: Hadi Suroso
Aku enggan menulis puisi romansa tentangmu
Mendedah resah pada bait-bait aksara
Yang mencandu racuni pikiranku.
Aku juga enggan untuk terus diam.
Melumat gundah di palung bisu paling dalam
Di tengah samudera kata pada lidahku yang kelu
Akupun tak ingin bercurah riuhnya rasa
Menyitir diksi-diksi indah penuh metafora
Lantunkan getaran jiwaku pada denting dawai yang syahdu
Namun…
Aku juga tak mau terus terperangkap dalam bungkam
Tiada terdengar sekecilpun lirih suara dalam gumam
Tentang decak kagumku yang mengharu biru
Aku yang mengikutimu…
Nafasku jadi tersengal imbangi derap langkahmu
Ku peluk bimbang di setiap jengkal perjalanan
Langkahku terhuyung dalam dilema yang tak berkesudahan
Senandungku menjadi sumbang di letih yang berkepanjangan
Dan parahnya…ku tak sanggup memutar arah pergi untuk meninggalkan.
Bogor, 09102023
Hd’s
Hadi Suroso. Biasa dipanggil Mr/Mas Bob. Aktivitas keseharian, mengajar Math Cambridge di sekolah Bosowa Bina Insani Bogor, guru Bimbel dan juga guru privat SD sampai SMA untuk persiapan masuk PTN. Mulai menyukai menulis sejak satu tahun terakhir, khususnya Puisi dan Refleksi kehidupan sebagai percikan hikmah. Menulis bisa kapan saja, biasanya saat muncul gagasan dan keinginan untuk menuangkannya dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan bagian dari mengasah jiwa dan menggali hikmah.