Cerpen  

Ramadhan Kurindu

Oleh Tjutju Herawati, M.Pd.

Suara adzan berkumandang indah, mengalun merdu di kota kecilku ini. Kota Manis dengan berjuta kenangan yang tak mungkin kulupakan. Hari demi hari di Bulan Ramadhan kulalui dengan pesona ikatan cinta dan kasih dari ayah dan ibu, keluarga dan sahabat tersayang. Teman sepermainan yang selalu menebar kisah, kadang lucu dan seru kadang juga mendebarkan. Kuingat ketika kami hampir terkena hempasan kereta api di rel tempat kami bermain.

Ngabuburit bersama adalah memori yang begitu indah saat kami kecil. Bermain bersama dekat rel kereta api di kampung tempat kami tinggal hingga alun-alun Ciamis yang penuh kenangan manis. Mesjid Agung yang berdiri megah menyimpan kisah nan indah dalam perjalanan masa remaja dulu. Pesantren Kilat dan Kegiatan Remaja Mesjid yang penuh makna ternyata menjadi bekal untuk kehidupan di masa dewasa kami.

Aku masih selalu terkenang memori saat  aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Siang menjelang sore kala itu, di rel kereta kami meniti, berpegangan tangan sambil bernyanyi. Berjalan pelan kemudian semakin cepat, pelan lagi, cepat lagi, itulah permainan kami. Kami berhenti dan melompat ke pinggir sawah kering ketika kereta melaju mendekati kami. Setelah kereta api menjauh kami pun kembali bermain, mengambil kerikil kecil untuk bermain Caplukan. Permainan yang menggunakan kelincahan dan kekuatan jari-jemari kita. Kerikil/ bji salak diletakkan di punggung tangan dari genggaman kita, ditahan menggunakan jari-jemari, dilambungkan ke atas lalu  ditangkap. Diulang-ulang permainan itu bergantian dengan teman-teman.

Bunga Dandelion yang kerap disebut Kembang Goyang adalah bunga favoritku ketika kecil. Batang basahnya yang panjang dapat dilekukkan dan dibentuk menjadi kalung, gelang, atau bando yang lucu. Bunga unik yang mungil berwarna putih dan kuning menjadikan hiasan yang indah ketika dijalin dalam rangkaian nan menawan.

Saling berbagi dan saling bercanda dengan teman kecil sungguh menyenangkan. Pun ketika berjalan pulang setelah bermain bersama teman-teman dari sekitar kampung membuat suasana semakin riang. Ramai dengan teriakan, celoteh dan permainan di sepanjang jalan bebatuan dekat pesawahan dan jalan setapak yang kami lewati membuat indah Ramadhan dalam bayang rindu ingin kembali kubertemu.

Senja segera tiba, lembayung menampakkan wajahnya di langit cerah. Kaki-kaki kecil  sedikit berlari mengejar Adzan Maghrib yang dinanti. Sambil membayangkan kolak pisang dan kolang-kaling di meja makan yang sudah Ibu sediakan, “Hmmmm pasti lezat…..” pikirku.

Tiba di rumah aku langsung cari kolak, dan siap ambil mangkok yang berisi kolak paling banyak. “Eit !”, kata Ibuku. “Bagaimana dengan tangannya ?” , tanya Ibu lagi.

Oow baru aku sadar, tanganku masih kotor dan aku belum mencucinya. “Makasih Ibu, tapi aku yang ini yaaa”, kataku kepada Ibu.

Begitulah ketika aku masih kecil, inginnya bagian yang paling banyak…..aku sangat suka kolak kolang-kaling. “Yummi, yummi !”

Adzan Maghrib pun tiba. Aku sudah duduk di depan kolak kolang-kaling, berdo’a buka puasa sambil memandang  mangkuk itu.

Tak sabar kuambil kolak kesukaanku itu, namun Ibu tetap sabar mengingatkan aku, “Sudah minum air putih, Neng?”

“Oh iya ya,“  kata aku pelan.

Aku minum air putih lalu kumakan kolak kolang-kaling dengan lahap.

”Terima kasih,  Ibu yang cantik dan baik hati. Enaknyaa,” kataku.

Ibu hanya tersenyum melihat tingkahku sore ini. Begitu pun dengan ayah dan kakakku.

Ramadhan dan kolak kolang-kaling yang selalu kurindu. Alun-alun Ciamis dan Mesjid Agung yang penuh kenangan manis, rinduku selalu untukmu di mana pun aku berada. Terutama seseorang yang lembut dan baik hati, yang telah menanamkan banyak kebaikan dan bekal hidup sepanjang zaman. Terima kasih belahan jiwaku, kau torehkan memori indah Ramadhan yang selalu menyimpan rindu.

Bogor, 19 Desember 2024

 

Tjutju Herawati. Panggilan akrabnya Ibu Hera. Aktivitas keseharian berkiprah di dunia pendidikan anak usia dini dan parenting terutama yang berkaitan dengan tahapan perkembangan anak. Menjadi guru TK sejak tahun 1991 dan menekuni model pembelajaran BCCT sejak tahun 1996 hingga saat ini. Pelatihan langsung didapatkan dari Dr. Pamela C. Phelps di Creative Preschool Tallahasse-Florida.

Mulai menulis sejak pertengahan tahun 2021 berupa : cerita anak, cerita pendek, dan puisi yang bertajuk kisah kehidupan dan pengalaman selama mengajar.  Jejak pena mengukir indah sejarah kehidupan, menebar hikmah dan manfaat bagi sesama.  Semoga dapat menginspirasi dan penuh keberkahan.

 Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *