Talkshow Literasi Nasional: Pentingnya Literasi dalam Memajukan Indonesia

Talkshow Literasi Nasional
Talkshow Literasi Nasional

Milenianews.com, Kendari – Perpustakaan Sultra menjadi tuan rumah Talkshow Literasi Nasional yang berlangsung, Rabu (2/8). Kearifan bangsa harus ditumbuhkan dengan cara menabur benih-benih cinta membaca dan penguatan budaya literasi. Karena, hal tersebut bisa membuat Indonesia menjadi negara besar yang maju dan makmur.

Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), Ofy Sofianathan mengatakan bahwa, budaya literasi sebagai bagian dari upaya membangun masyarakat. Berbagai jenis perpustakaan kini telah berkembang menjadi lembaga yang membantu mensejahterakan masyarakat. Karena, mengelola literasi sama dengan mengelola manusia dan itu merupakan faktor penting untuk pembangunan negara yang maksimal.

Baca Juga : SDN Bangka 3 Kota Bogor Jadi Percontohan Sekolah Sehat di Jabar

Talkshow Literasi Nasional bersama perpusnas

Ofy menjelaskan, Perpustakaan Nasional melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) secara aktif berkontribusi dalam upaya pemulihan kondisi ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19.

“Program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial kami akui sangat efektif dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk. Karena, mulai tahun 2021, program ini sudah masuk sebagai program prioritas nasional,” jelasnya di Improving the Community Indeks Budaya Kerja di Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu (2/8).

Kegiatan ini bertempat di gedung perpustakaan mutakhir Provinsi Sulawesi Tenggara yang pembangunannya di biayai sepenuhnya oleh APBD. Menurut Ofy, komitmen membangun masyarakat yang lebih maju melalui literasi telah ditunjukkan Pemprov Sultra dengan memperkenalkan perpustakaan yang mewakili masyarakat.

“Keberadaan perpustakaan yang modern dan berstandar internasional di Provinsi Sulawesi Tenggara sangat mendukung implementasi Sulawesi Tenggara Cerdas. Rancangan pengelolaannya tidak hanya sebagai ruang penyimpanan dan peminjaman buku. Namun juga, sebagai ruang untuk berdiskusi dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta sebagai wisata edukasi (edutainment),”terangnya.

Di sisi lain, Asisten Sekretariat Daerah III Provinsi Sulawesi Tenggara, Sukanto Toding mengatakan, masyarakat akan merasakan manfaat membangun perpustakaan dalam jangka panjang.

“Keberadaan perpustakaan dalam pembangunan masyarakat cerdas sangat strategis karena merupakan tempat menyebarluaskan ilmu, meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap berbagai persoalan pergaulan,” katanya.

Baca Juga : 70 Persen Anak Indonesia Memiliki Tingkat Literasi di Bawah Standar

Ia menjelaskan, perpustakaan harus menjadi tempat belajar mandiri. Sehingga, dapat mendukung peningkatan keterampilan masyarakat Sultra yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah melalui inovasi.

Pentingnya meningkatkan angka literasi

Sementara itu, dalam talkshow tersebut, Presiden Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara Abdurrahman Saleh, mengungkapkan bentuk dukungannya. Dukungan dari legislatif tentang implementasi budaya literasi dalam meningkatkan angka literasi masyarakat dilakukan dengan cara menyusun peraturan daerah.

“Perda implementasi budaya literasi yang akan disahkan dalam waktu dekat. Kami berharap pengembangan literasi masyarakat memiliki kerangka hukum dan program yang terkait dengan 17 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dan juga agar semua daerah bisa menganggarkan APBD-nya untuk pengelolaan perpustakaan,” imbuhnya.

Abdurrahman Saleh menambahkan, Raperda Implementasi Budaya Literasi akan mencakup dukungan terhadap tujuh unsur pengembangan literasi masyarakat Sultra. Di antaranya, pemerataan layanan perpustakaan, kelengkapan koleksi perpustakaan, pemenuhan tenaga perpustakaan, sejauh mana masyarakat berkunjung ke perpustakaan per hari, jumlah perpustakaan yang memiliki SNP, partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosialisasi dan promosi perpustakaan, serta jumlah keanggotaan perpustakaan.

Di samping itu, Talkshow tersebut juga menghadirkan keynote speaker lainnya, seperti Pakar Pustakawan Perpusnas Ahmad Masykuri, Dosen Universitas Haluoleo, Kendari, Profesor Hanna dan Aktivis Sastra Kendari, Syaifuddin Gani.

Baca Juga : Guru Muda Dinobatkan Sebagai Duta Guru Literasi Nasional 2023

Pada kesempatan tersebut juga, Sekretaris Kepala Perpusnas memberikan sertifikat pengakuan kepada 11 perpustakaan dan arsip kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu Kabupaten Kolaka Utara, Kabupaten Konawe, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Konawe Kepulauan , Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Buton, Kabupaten Konawe Utara dan Kota Kendari.

Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *